Bisnis Investasi Boncos, Firma Akuntansi KPMG PHK 1.900 Karyawan
KPMG mengumumkan rencana untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada 5 persen karyawan
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Perusahaan akuntansi terbesar di pasar global, KPMG mengumumkan rencana untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada 5 persen karyawan atau sekitar 1.900 orang.
PHK tersebut diungkap kepala eksekutif KPMG AS Paul Knopp lewat memo internal yang dikirimkan ke para bankir pada Senin (26/6/2023).
Baca juga: Tekan Kerugian, KPMG Umumkan PHK 700 Karyawan Secara Global
Melansir dari Reuters, PHK dilakukan KPMG usai perusahaan firma akuntansi paling top ini dilanda penurunan pendapatan pada sektor bisnis investasi, di tengah ancaman krisis pasar global.
“Sementara saluran peluang kami kuat dan kami terus menang di pasar, kami mengalami hambatan ekonomi yang tidak unik untuk bisnis atau perusahaan kami,” jelas Paul Knopp.
Sebelum mengalami kontraksi, KPMG sempat mencatatkan lonjakan pendapatan fiskal sebesar 14 persen hingga laba perusahaan naik jadi 35 miliar dolar AS pada akhir tahun 2022 kemarin.
Baca juga: KPMG Siap Memasuki Metaverse, Investasikan 30 Juta Dolar AS untuk Merambah ke Dunia Web3
Namun kondisi tersebut berbanding terbalik setelah bank sentral Amerika secara terus menerus mengambil langkah agresif dengan mengerek naik suku bunga untuk menekan inflasi agar turun ke kisaran 2 persen.
Dimulai dari Maret tahun lalu The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga 25 basis poin, kemudian di bulan Mei 2022 The Fed memperketat kebijakan dengan membawa suku bunga ke kisaran 50 basis poin.
Melanjutkan kenaikan di bulan sebelumnya selama Juni, Juli, September, dan November The Fed kembali memacu suku bunga dengan masing – masing dinaikan sebesar 75 persen, serta 50 basis poin di Desember 2022 dan 25 bps pada Januari, Februari Maret, Mei hingga Juni 2023.
Meski kenaikan suku bunga dianggap sebagai cara paling efektif untuk menyeimbangkan harga dan membuat laju inflasi di Amerika melandai.
Akan tetapi imbas pengetatan yang dilakukan The Fed, telah memicu penurunan laba pada sejumlah perbankan investasi global, termasuk pada KPMG.
Ini lantaran kebijakan moneter bank sentral secara tidak langsung telah mengerek naik suku bunga di perbankan lokal, hingga bunga dana pinjaman ikut melesat ke level tertinggi di tengah naiknya inflasi.
Serangkaian tekanan itu yang mendorong bos startup untuk menunda penawaran umum dan membuat bisnis investasi KPMG boncos ditengah ketidakpastian ekonomi global.
"Kami tidak mengambil keputusan ini dengan enteng. Namun, kami percaya ini adalah solusi jangka panjang terbaik bagi perusahaan," kata KPMG dalam pernyataan email.
Lebih lanjut PHK seperti ini bukan kali pertama yang dilakukan KPMG, perusahaan akuntansi ini diketahui telah berulang kali melakukan PHK. Seperti di bulan Februari kemarin dimana KPMG sempat memangkas sekitar 2 persen atau sekitar 700 tenaga kerjanya di cabang Amerika.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.