Spin-Off Disebut Jadi Jurus Jitu Perusahaan Hadapi Guncangan Global
spin-off adalah strategi tepat bagi perusahaan agar tidak kian terbebani dengan pengeluaran keuangannya.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kondisi ekonomi global yang kian tak stabil hingga saat ini banyak membuat perusahaan termasuk di Indonesia mengalami guncangan keuangan.
Di industri start up misalnya, merujuk data Asosiasi Fintech Pendanaan bersama Indonesia (AFPI), sudah ada 23 perusahaan yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal hingga medio 2023 ini.
Tak sedikit pula perusahaan yang akhirnya kolaps gara-gara gagal mengantisipasi dini dampak eksternal ini.
Di sisi lain, sebagian perusahaan justru tampak begitu lincah dan tangguh menghadapi badai resesi global saat ini. Perusahaan tersebut melakukan pemisahan (spin-off) dari usaha induk sehingga lebih fokus terhadap pasar dan akhirnya bisa tumbuh lebih pesat.
Head of Corporate Finance BDO di Indonesia, Ariston Sujoto, mengatakan spin-off adalah strategi tepat bagi perusahaan agar tidak kian terbebani dengan pengeluaran keuangannya.
Selain sebagai langkah efisiensi, spin-off juga menjadi jurus ampuh untuk mengembangkan bisnis baru yang dianggap lebih prospektif.
Hal itu beralasan, sebab lewat spin-off, maka melahirkan entitas atau perusahaan baru dengan manajemen serta sumber daya yang juga baru.
Dengan pemisahan, maka perusahaan baru bisa lebih fokus dalam produk, layanan, mandiri, semakin produktif serta tidak membebani bisnis induk.
“Spin-off juga bisa mempersempit alur rangkaian bisnis sebuah perusahaan. Sehingga analisis sekuritas jelas akan lebih terfokus dan perkembangan perusahaan bisa diprediksi lebih akurat," kata Ariston, dalam keterangannya Selasa (27/6/2023).
Ariston, mengungkapkan di level global ada banyak perusahaan yang melakukan spin-off dengan baik. Di antaranya raksasa industri 3M.Co yang melepaskan unit bisnis perawatan kesehatan dan keamanan pangan pada 2022-2023 ini.
Demikian juga IBM yang melakukan spin-off karena berfokus pada unit bisnis komputasi cloud dan kecerdasan buatan (AI) yang jadi andalannya.
Menurut Ariston, lewat pemisahan ini beberapa tantangan bisnis seperti masih rendahnya pangsa pasar (market share) unit andalan itu bisa terus digenjot dengan optimal.
Keuntungan lain dari spin-off juga mampu meningkatkan nilai pemegang saham, memperluas bidang bisnis dan mengurangi pajak.