Menteri Sri Mulyani Beri Kabar Baik Soal Ekonomi RI, Berikut Pernyataannya
Bendahara Negara menyebutkan, dari sisi realisasi indikator ekonomi makro, pertumbuhan perekonomian masih terjaga di rentang 5 hingga 5,2 persen.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati membeberkan kondisi perekonomian Indonesia pada semester I-2023 tengah di jalur positif.
Hal ini terlihat dari sejumlah indikator, mulai dari kinerja pertumbuhan ekonomi, inflasi, serta laporan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Selama satu semester ini, indikator ekonomi makro Indonesia serta realisasi APBN 2023 tercatat cukup baik," ungkap Sri Mulyani dalam akun media sosial pribadinya dikutip, Selasa (11/7/2023).
Baca juga: Ekonomi Digital RI Disebut Akan Tumbuh 5 Kali Lipat di 2030
Bendahara Negara menyebutkan, dari sisi realisasi indikator ekonomi makro, pertumbuhan perekonomian masih terjaga di rentang 5 hingga 5,2 persen.
Kemudian, inflasi terjaga di level 3,5 persen, nilai tukar Rupiah di level Rp15.071 per dolar AS, juga beberapa parameter lain tercatat baik.
"Kondisi makro ini ditopang oleh konsumsi dan ekspor yang masih terjaga meski sedang terjadi pengetatan kebijakan moneter global," ungkap Sri Mulyani.
Realisasi APBN pun juga dalam keadaan yang cukup baik.
Per semester I-2023, penerimaan perpajakan telah mencapai Rp1.105,6 triliun atau 54,7 persen dari target APBN 2023.
Kemudian Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp302,1 triliun atau 68,5 persen dari target APBN 2023.
"Penerimaan perpajakan pada semester ini tumbuh moderat 5,4 persen secara year on year didukung oleh beberapa faktor seperti meningkatnya kinerja keuangan badan usaha dan terjaganya aktivitas produksi serta konsumsi," papar Sri Mulyani.
Baca juga: Ombudsman RI: Ketahanan Energi Hal Utama dalam Gerakkan Pelayanan Publik dan Pertumbuhan Ekonomi
Untuk sisi belanja negara pun tumbuh baik, didukung oleh belanja Kementerian dan Lembaga (K/L) maupun non K/L yang meliputi realisasi subsidi dan kompensasi (BBM dan listrik), program kartu prakerja, serta subsidi pupuk.
Menkeu pun mengungkapkan, seluruh catatan baik ini merupakan buah kerja sama yang baik dari seluruh pihak.
"Saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada DPR RI yang selama ini telah menjadi mitra pemerintah yang begitu baik dalam menjaga APBN. Ini UangKita, mari kita jaga bersama," pungkasnya.