Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Microsoft Umumkan Gelombang Baru PHK, Sasar 276 Karyawan di Divisi Layanan dan Penjualan

Microsoft Corp mengumumkan gelombang baru pemutusan hubungan kerja atau PHK saat dimulainya tahun fiskal 2024.

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Sanusi
zoom-in Microsoft Umumkan Gelombang Baru PHK, Sasar 276 Karyawan di Divisi Layanan dan Penjualan
LEARNBONDS.COM
Microsoft 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS), Microsoft Corp mengumumkan gelombang baru pemutusan hubungan kerja atau PHK saat dimulainya tahun fiskal 2024.

Menurut laporan GeekWire, perusahaan berencana memangkas sekitar 276 karyawan yang berada di divisi layanan pelanggan, dukungan, dan penjualan.

“Penyesuaian organisasi dan tenaga kerja adalah bagian yang diperlukan dan rutin dalam mengelola bisnis kami,” kata juru bicara Microsoft dalam sebuah pernyataan, Senin (10/7/2023).

Baca juga: Bisnis Seret, Microsoft Tunda Kenaikan Gaji Pasca PHK 10.000 Pekerja

“Kami akan terus memprioritaskan dan berinvestasi di area pertumbuhan strategis untuk masa depan kami dan untuk mendukung pelanggan dan mitra kami,” sambungnya.

Keputusan untuk merestrukturisasi sebagian bisnisnya saat memasuki tahun fiskal baru bukanlah hal yang aneh bagi Microsoft.

Awal tahun ini perusahaan juga telah melakukan pemangkasan terhadap 10.000 karyawannya sebagai bagian dari restrukturisasi.

Berita Rekomendasi

Pada saat itu CEO Microsoft Satya Nadella mengeluarkan memo dan mengatakan perusahaan akan mengubah jajaran perangkat kerasnya dan mengkonsolidasikan sewa.

Baca juga: Microsoft Dikabarkan Siap Luncurkan Versi Modular Windows 12 Berbasis AI

Selain Microsoft, raksasa teknologi terkemuka lainnya seperti Amazon, Meta Platform Inc, dan Google juga telah melakukan penyesuaian tenaga kerja mereka tahun ini.

Perusahaan-perusahaan ini sebelumnya telah menambah jumlah karyawan mereka dengan cepat untuk memenuhi lonjakan permintaan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Namun, mereka telah mengurangi tenaga kerjanya karena kondisi pasar yang cepat berubah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas