Program Hilirisasi Jokowi Penting Dilanjutkan, Prabowo: Agar Anak-anak Bisa Dapat Lapangan Kerja
Program hilirisasi itu merupakan salah satu program untuk meningkatkan kemampuan keuangan negara.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, - Menteri Pertahanan RI (Menhan) Prabowo Subianto menjabarkan pentingnya program hilirisasi yang dicanangkan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dilanjutkan.
Prabowo menegaskan, program hilirisasi itu merupakan salah satu program untuk meningkatkan kemampuan keuangan negara.
Keterangan itu disampaiakan Prabowo saat memberikan sambutan di acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke XVI Asosiasi Pemeirntah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di Makassar, Kamis (13/7/2023).
Baca juga: Luhut Tanggapi Negara dan Institusi Internasional yang Ragu Terhadap Program Hilirisasi Indonesia
"Bagaimana kita bisa meningkatkan kemampuan keuangan kita? Satu-satunya jalan adalah hilirisasi," kata Prabowo dalam keterangannya.
Melalui hilirisasi, Prabowo menjelaskan, sumber daya alam yang dimiliki oleh Indonesia bisa diolah di dalam negeri.
Sehingga, menurut Ketua Umum Partai Gerindra itu dengan memaksimalkan hilirisasi dapat memberi nilai tambah hingga ratusan kali lipat.
"Sebagai contoh Presiden kita, Presiden Jokowi bertekad agar sumber alam kita tidak boleh dijual murah dalam bentuk bahan mentah. Beliau laksanakan program hilirisasi. Artinya, bahan-bahan kita harus diolah di negeri kita sendiri karena nilai tambahnya bisa naik puluhan kali, bahkan ada yang ratusan kali," kata Prabowo.
Dirinya mencontohkan terkait pemasukkan dari salah satu sumber daya nikel. Menurut dia, jika kekayaan alam itu bisa dimaksimalkan maka akan mendapatkan nilai lebih dari 20 kali lipat.
"Dalam satu tahun begitu pemerintah kita laksanakan hilirisasi dari 2021-2022, penerimaan negara bangsa Indonesia dari nikel naik 20 kali lebih," ucap Prabowo.
Kendati mendatangkan keuntungan bagi Indonesia, namun masih terdapat sejumlah pihak terutama asing tak suka dengan program hilirisasi ini.
"Tapi, hilirisasi ini dianggap menggangu negara lain. Begitu pemerintah kita melaksanakan hilirisasi diancam Uni Eropa. Diadu ke World Trade Organization (WTO)," jelas Prabowo.
"Pemerintah kita naik banding. Intinya mereka tidak suka kalau kita hilirisasi. IMF menegur kita juga," sambungnya.
Menurutnya, Indonesia berhak untuk mengolah berbagai sumber daya yang dimiliki lantaran dapat membawa dampak positif bagi masyarakat, salah satunya ketersediaan lapangan pekerjaan.
"Bayangkan, bahan baku ada di kita. Karunia Tuhan ada di kita. Cokelat, karet, semua bahan itu mau diolah di Indonesia supaya pabrik-pabriknya bisa memberi pekerjaan kepada anak-anak kita, supaya insinyur-insinyur kita bisa bekerja," ucap dia.
Atas hal itu, Prabowo berharap agar seluruh stakeholder termasuk pemerintah bisa lebih kuat dalam mengelola bahan atau kekayaan alam yang ada di Indonesia.
Sebab, keuntungan dari sumber itu akan turut dirasakan oleh rakyatnya sendiri.
"Mengapa Indonesia tidak boleh sejahtera? Mengapa Indonesia harus jual murah bahan-bahan yang kita miliki. Karena itu, kita harus kuat. Dan semuanya, kuncinya adalah persatuan dan kerukunan," tukas dia.