Perombakan Pertamina, Bisa Saja Ahok Diangkat Jadi Dirut
Dirinya tak menutup kemungkinan hal tersebut bisa saja terjadi. Karena perombakan atau perpindahan tugas kerap dilakukan di tubuh BUMN.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir kembali angkat suara terkait kabar Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang disebut-sebut bakal menjadi Direktur Utama di PT Pertamina (Persero).
Dirinya tak menutup kemungkinan hal tersebut bisa saja terjadi. Karena perombakan atau perpindahan tugas kerap dilakukan di tubuh BUMN.
“Saya rasa tour of duty bisa saja terjadi. Tetapi saya belum mengkonformasi kalau itu memang keputusan,” ucap Erick di Kantor Kementerian BUMN Jakarta, Jumat (21/7).
Baca juga: Ahok Dikabarkan Bakal Jadi Bos Pertamina, Erick Thohir: Bisa Saja Terjadi
Ia juga mengaku telah melakukan pertemuan dengan Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati. Ia juga mengungkapkan telah bertemu pula dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Namun, pertemuan yang dimaksud hanya sebatas membahas proyek-proyek dan pengembangan bisnis di Perusahaan migas pelat merah tersebut. Dengan Ahok, Erick salah satunya membahas depo Bahan Bakar Minyak (BBM) Plumpang, yang rencananya bakal ada penambahan kapasitas tampung.
Diketahui, depo Plumpang menyuplai 18 persen dari kebutuhan BBM harian di Indonesia.
“Yang namanya Plumpang 18 persen kontribusi ke nasional. Dan di Jakarta itu menjadi hal yang dibutuhkan,” papar Erick.
“Kalau itu nanti tambah kilang dengan keterbatasan tanah, kilangnya dibangun di mana? Ini kan perlu diskusi,” ucapnya.
Erick juga menjelaskan, pertemuan dirinya bersama Direktur Utama dan Komisaris Utama BUMN merupakan hal yang lumrah. Kemarin, Erick juga bertemu jajaran Komisaris dan Direksi BUMN lain seperti Bank Negara Indonesia, Pupuk Kalimantan Timur, hingga Adhi Karya.
Seperti diberitakan sebelumnya, PT Pertamina (Persero) dikabarkan bakal memiliki nama baru pada kursi Direktur Utama.
Salah satu nama yang santer diberitakan adalah Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok Apabila benar terjadi, pria yang akrab disapa Ahok ini bakal menggantikan Nicke Widyawati yang saat ini menempati kursi utama di perusahaan migas pelat merah tersebut.
Baca juga: Diisukan Jadi Dirut Gantikan Nicke, Ini 6 Kontroversi Ahok Selama Jabat Komut Pertamina
Diketahui, Ahok saat ini merupakan Komisaris Utama Pertamina sejak tahun 2019.
Namun sebelum itu, Ahok pernah menjabat sebagai Bupati Belitung Timur dan Gubernur DKI Jakarta dan setelahnya tersangkut kasus hukum.
Sebelum terjun ke dunia politik, Ahok merupakan pengusaha yang berdarah Tionghoa.
Saat itu, langkah Menteri Erick Thohir yang memasukkan Ahok ke BUMN menuai banyak pro dan kontra.
Banyak yang mengkritik keputusan Erick Thohir tersebut. Salah satu yang menolak Ahok menjadi petinggi di PT Pertamina adalah Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) (SP) Pertamina.
Mereka menolak Ahok yang kini ingin dipanggil BTP karena menilai ia merupakan sosok yang kasar. Bukan hanya itu, mereka juga menilai bahwa BTP juga suka membuat gaduh. Hal tersebut mereka lihat saat Ahok memimpin Jakarta.
Merespon hal itu Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto kaget. Mulyanto mengatakan
bahwa ia tidak yakin itu terjadi, karena Ahok merupakan sosok yang kontroversi.
Ia menyebutkan bahwa pengangkatan Ahok sebagai Dirut Pertamina hanya isu belaka.
Dan isu semacam itu sudah biasa mencuat, apalagi menjelang musim pemilihan umum seperti sekarang.
Baca juga: Geser Nicke Widyawati, Ahok Diisukan Akan Jadi Dirut Pertamina, Apa Respon Erick Thohir?
“Ini hanya isu. Saya rasa pemerintah tidak mungkin melakukan itu. Karena dulu saat wacana terkait kepala IKN (Ibu Kota Negara) juga begitu,” ujar Mulyanto.
Dia menyebutkan bahwa pemerintahan sejatinya tahu bagaimana sikap Ahok ketika di Pemprov DKI Jakarta serta persoalan lain yang mencuat di masa itu.
Mulyanto kemudian menyebutkan beberapa contoh kasus yang mendera Ahok.
Berangkat dari hal itu, Kata Mulyanto, pihaknya yakin pemerintah tidak akan mengangkat Ahok menjadi pimpinan tertinggi di Pertamina. Apalagi saat ini mulai memasuki tahun politik.
“Sosok dirut yang dibutuhkan itu ya seperti ibu Nicke ini. Smart, profesional dan berpengalaman, sehingga Pertamina bisa mengawal ketahanan energi nasional dan menjadi perusahaan top. Apalagi di sisi hulu minyak Pertamina itu sudah dominan mayoritas," ujar Mulyanto.(Tribun Network/ism/sen/wly)