Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Rupiah Senin Pagi Bertahan di 15.000 Per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Senin (24/7/2023) pagi dibuka pada Rp 15.019 per dolar AS.

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Rupiah Senin Pagi Bertahan di 15.000 Per Dolar AS
Tribunnews/JEPRIMA
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada hari ini, Senin (24/7/2023), dibuka pada Rp 15.019 per dolar AS. TRIBUNNEWS/JEPRIMA 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berdasarkan data Yahoo Finance pada hari ini, Senin (24/7/2023), dibuka pada Rp 15.019 per dolar AS.

Hingga sekira pukul 09.30, pergerakan mata uang Garuda masih betah di level sama dengan pembukaan atau tidak berubah dibanding Jumat pekan lalu yang ditutup di Rp 15.019 per dolar AS.

Adapun rupiah pagi ini bergerak dengan rentang pergerakan di kisaran Rp 15.017 per dolar AS sampai Rp 15.029 per dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah berada pada level Rp 15.029 per dolar AS, melemah sebanyak 2 poin atau 0,26 persen.

Sementara, rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia pada level Rp 15.026 per dolar AS.

Sebelumnya, analis pasar uang sekaligus Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, rupiah dapat lanjutkan pelemahan hingga Rp 15.070.

Berita Rekomendasi

"Untuk perdagangan Senin depan, mata uang rupiah fluktuatif. Namun, ditutup melemah di rentang Rp 15.000 per dolar AS hingga Rp 15.070 per dolar AS," ujar dia melalui risetnya, Minggu (23/7/2023).

Dia menjelaskan, sentimen eksternal yang memengaruhi rupiah adalah Pertemuan bank sentral dari Eropa, Jepang, dan Amerika Serikat dijadwalkan pekan depan.

Dengan investor mengurai data untuk mengukur jalur kebijakan moneter yang kemungkinan akan mereka buat dengan lebih baik.

Baca juga: Konser Musik di De Tjolomadoe Ricuh: Pedagang Rugi Jutaan Rupiah, 3 Orang Panitia Diamankan

Data mendukung kemungkinan BOJ atau Bank Sentral Jepang akan merevisi perkiraan inflasi tahun ini dalam proyeksi baru yang akan dirilis pekan depan.

Gubernur BOJ Kazuo Ueda awal pekan ini mengatakan, Jepang masih jauh dari mencapai target inflasi bank 2 persen secara berkelanjutan, memadamkan spekulasi bahwa tweak untuk kontrol kurva imbal hasil akan terjadi minggu depan.

Lebih dari tiga perempat ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan BOJ akan mempertahankan kebijakan stabil termasuk skema kontrol hasil.

Baca juga: Senin Besok Laju Rupiah Diramal Melemah Jelang Pertemuan Tiga Bank Sentral

"Fokus investor akan tertuju pada data penjualan ritel Inggris untuk bulan Juni pada hari Jumat," kata Ibrahim.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas