Profesi Insinyur RI Masih Berada di Rasio 5.300 per Juta Penduduk, Kalah Dibanding Vietnam
Apabila dibandingkan Amerika Serikat dan Korea lebih jauh lagi yakni di rasio 20.000 dan 25.000 per juta penduduk.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Tripatra Engineers and Constructors menggelar kegiatan Engineering for Teenagers untuk para siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di wilayah Jabodetabek.
Kegiatan ini untuk mendukung program pemerintah dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, khususnya di bidang keinsinyuran (engineering) dan pengembangan energi terbarukan.
Berdasarkan data Persatuan Insinyur Indonesia (PII), jumlah insinyur di Indonesia masih berada di rasio 5.300 Insinyur per juta penduduk sedangkan Vietnam di rasio 9.000 per juta penduduk.
Baca juga: Indonesia Masih Kekurangan Insinyur untuk Dukung Pengembangan Sektor EPC
Apabila dibandingkan Amerika Serikat dan Korea lebih jauh lagi yakni di rasio 20.000 dan 25.000 per juta penduduk.
President Director sekaligus CEO PT Tripatra Engineers and Constructors Raymond Naldi Rasfuldi mengatakan dinamisnya kompetisi global dan masifnya pembangunan infrastruktur tanah air membuat kebutuhan akan tenaga keinsinyuran semakin tinggi dari tahun ke tahun.
Menurutnya, kebutuhan insinyur profesional di Indonesia belum diimbangi dengan SDM yang ada.
Raymond menilai perlu adanya dukungan dari berbagai pihak untuk meningkatkan kuantitas maupun kualitas Insinyur tanah air untuk mewujudkan Indonesia Emas di 2045.
"Kami menyadari pembangunan SDM menjadi kunci penting pembangunan Indonesia di masa depan. Hal inilah yang mendasari Tripatra menyelenggarakan sebuah program edukasi pengenalan profesi keinsinyuran yang bertajuk Engineering for Teenagers," ucapnya dalam keterangan Kamis (27/7/2023).
"Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan lebih dekat tentang dunia keinsinyuran kepada para siswa-siswi SMP dengan mengajak mereka berkenalan dengan profesi Insinyur serta melakukan eksperimen terkait rekayasa sederhana bidang energi," lanjut dia.
Dalam Engineering for Teenagers tahun 2023 sebagai bagian rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) 50 Tripatra, terdapat 100 siswa-siswi dari 84 SMP Negeri dan Swasta yang berasal dari wilayah Jabodetabek yang mengikuti kegiatan.
Sepanjang program, peserta diperkenalkan dengan sosok-sosok insinyur yang berpengalaman di bidangnya masing-masing.
Selain itu, di dalam program ini, para siswa-siswi juga diberikan pemahaman mengenai energi terbarukan serta ditantang untuk dapat membuat eksperimen energi terbarukan sederhana yaitu membuat rumah model pembangkit listrik bertenaga angin.
"Kami berkomitmen terus mendukung pemerintah dalam mendorong minat terhadap ilmu keinsinyuran dan pengembangan energi terbarukan serta mempersiapkan generasi emas Indonesia di bidang rekayasa yang siap membangun negara dan mendukung percepatan percepatan transisi energi dan hilirisasi mineral nasional,” tutur Raymond.