Percepat Capaian Dekarbonisasi, BRIN dan Industri Semen Kembangkan Produk Berbasis Riset
Pengembangan produk berbasis riset penting dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah produk.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Semen Indonesia (SIG) bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan kerja sama riset dan inovasi yang bersifat aplikatif di bidang industri semen dan turunannya.
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan, pengembangan produk berbasis riset penting dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah suatu produk.
Menurutnya, RIN siap memberikan dukungan dalam bentuk fasilitas infrastruktur yang dibutuhkan hingga penyediaan sumber daya manusia.
Selain itu, BRIN juga dapat memfasilitasi produk yang telah diproduksi dan dikembangkan untuk masuk ke katalog inovasi.
“Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada semuanya dari para pelaku usaha yang telah berkenan untuk bekerja sama dengan kami di BRIN untuk mendukung bisnis perusahaan agar lebih baik lagi ke depan,” kata Tri ditulis Jumat (4/8/2023).
Direktur Utama SIG Donny Arsal mengatakan, sebagai perusahaan BUMN, SIG berkomitmen untuk menjalankan amanat pemerintah untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
Komitmen ini salah satunya dilaksanakan melalui upaya dekarbonisasi dalam praktik bisnis perusahaan yang tercakup dalam sustainability road map perusahaan.
"Untuk mengakselerasi capaian dekarbonisasi, SIG tentunya membutuhkan kolaborasi dengan berbagai pihak yang relevan, termasuk BRIN," ujar Donny.
Kerja sama antara SIG dan BRIN meliputi kegiatan riset untuk menciptakan inovasi produk semen dan turunannya yang bersifat aplikatif, pemanfaatan bersama fasilitas sarana dan prasarana sesuai dengan kegiatan riset.
Baca juga: BPDPKS Siapkan Pendanaan untuk Riset Kelapa Sawit Tingkat Mahasiswa
Kemudian, advokasi kebijakan untuk melaksanakan pembangunan berkelanjutan, dan memberikan solusi produk dan jasa yang mendukung pemulihan ekonomi nasional dan respon terhadap aspek perubahan iklim, serta peningkatan kompetensi sumber daya manusia.