BPIPI Ingin Jalin Kolaborasi dengan Kemendag, Permudah Jalan Industri Alas Kaki RI Mendunia
IFN merupakan platform digital berbasis komunitas pelaku industri alas kaki yang memiliki tujuan utama, yaitu collect, connect, dan collaboration.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Balai Pemberdayaan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) Kementerian Perindustrian menyatakan keinginannya menjalin kerja sama dengan Direktorat Jenderal Perdagangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Ditjen PEN Kemendag).
Kepala BPIPI Syukur Idayati ingin kolaborasi ini dituangkan melalui pengintegrasian Indonesia Footwear Network (IFN) dengan platfrom Inaexport milik Ditjen PEN.
IFN merupakan platform digital berbasis komunitas pelaku industri alas kaki yang memiliki tujuan utama, yaitu collect, connect, dan collaboration.
Baca juga: Rantai Pasok yang Panjang Jadi Biang Kerok Industri Alas Kaki Masih Terpusat di Jawa
IFN mengumpulkan data pelaku usaha industri alas kaki dari hulu sampai dengan hilir.
Sedangkan Inaexport merupakan platform milik Ditjen PEN Kementerian Perdagangan untuk menghubungkan pemasok Indonesia/eksportir dengan pembeli di luar negeri dan seluruh dunia.
"Kami ingin tahun ini lebih intensif lagi berkolaborasi dengan Kementerian Perdagangan. Harapannya bisa masuk ke platform tersebut (Inaexport)," kata Kepala BPIP Syukur Idayati di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (5/8/2023).
Menurut dia, jika kolaborasi bisa tercipta, para pelaku IKM bisa lebih mudah mendaftar ke Inaexport.
Contohnya seperti saat proses verifikasi di Inaexport yang tak perlu memakan waktu lama karena sudah ada datanya di IFN.
"Jadi teman-teman (pelaku usaha) dipermudah. Verifikasinya bisa cukup satu kali, di mana termasuk IFN sudah terverifikasi otomatis bisa masuk ke platformnya Kementerian Perdagangan," ujar Syukur.