Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ekonom: PalmCo dan SupportingCo Dapat Perkuat Industri Sawit Indonesia

Sepanjang tahun 2021, holding PTPN III (persero) membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 4,64 triliun.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Ekonom: PalmCo dan SupportingCo Dapat Perkuat Industri Sawit Indonesia
Utusan Digital
Rencana pembentukan PalmCo yang menggarap bisnis sawit dan SupportingCo sebagai perusahaan pengelola aset perkebunan, dapat meningkatkan daya saing PTPN Group di dalam negeri maupun di pasar global. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonom dan Associate Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Ryan Kiryanto mengatakan PalmCo dan SupportingCo dapat berperan besar dalam memperkuat industri sawit dan perekonomian Indonesia.

Sepanjang tahun 2021, holding PTPN III (persero) membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 4,64 triliun.

Angka ini naik sebesar 500 persen dibandingkan laba perusahaan tahun 2020 karena pada saat itu, perusahaan merugi senilai Rp 1,14 triliun.

Baca juga: Sub Holding PalmCo Bakal Penuhi Pasokan Minyak Goreng Dalam Negeri

"Kinerja keuangan positif masih berlanjut hingga tahun 2022, laba bersih konsolidasi PTPN Group mencapai Rp 5,51 triliun atau naik sebesar 19 persen dari tahun sebelumnya, sekaligus menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah perusahaan," tutur kata Ryan dalam keterangan, Minggu (6/8/2023).

Ryan menilai, rencana pembentukan PalmCo yang menggarap bisnis sawit dan SupportingCo sebagai perusahaan pengelola aset perkebunan, dapat meningkatkan daya saing PTPN Group di dalam negeri maupun di pasar global.

"Rencana ini sangat bagus, PTPN Group akan bisa menjadi lebih kuat dari pada perusahaan sawit milik pesaing kita, yaitu perusahaan Pemerintah Malaysia. Namun, itu tadi harus lebih efisien, produktif dan modern. Termasuk harus sudah digitalisasi," tuturnya.

Apalagi, jelasnya, ada rencana PalmCo mencatatkan sahamnya di bursa efek Indonesia melalui penawaran saham perdana (intial public offering/IPO).

BERITA REKOMENDASI

Dengan menjadi perusahaan tercatat, dia meyakini PalmCo dapat beroperasi secara efisien dan efektif. Sehingga, perbaikan kinerja perusahaan dapat terjadi secara berkelanjutan.

Lebih jauh, dia mengatakan jika telah dibentuk, PalmCo dan SupportingCo dapat diharapkan memiliki dampak ganda (multiplayer) dalam memperkuat industri sawit dan perekonomian Indonesia.

Baik langsung kepada tenaga kerja maupun dari nilai tambah yang dihasilkan.

PalmCo, menurutnya, dapat diandalkan untuk menjaga stabilitas harga minyak goreng pada kondisi-kondisi darurat, seperti di awal Perang Ukraina-Rusia yang menyebabkan kelangkaan minyak nabati di pasar internasional.

Pada saat minyak nabati di luar negeri langka, harga CPO ikut naik, sehingga produsen sawit di Indonesia memilih menjual CPO ke luar negeri, dibandingkan menyediakan untuk kebutuhan lokal.

"Sebagai penyandang kata negara dalam nama perusahaan, tentu PalmCo bisa ditugaskan untuk menstabilkan harga pada kondisi-kondisi tertentu. Tidak masalah. Asalkan tidak merugikan perusahaan. Jadi PalmCo dapat menjadi stabilisator harga minyak goreng," terangnya.

PalmCo dan SupportingCo, tambahnya lagi, dapat berperan lebih besar dalam perekonomian karena industri sawit termasuk padat karya dan sekaligus padat modal.

Dengan demikian lapangan kerja yang dibuka akan besar, sehingga akan mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan, terutama di sekitar lokasi perkebunan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas