BPS: Pengaruh Belanja Pemilu Terhadap Perekonomian RI Baru Berdampak di Masa Kampanye
BPS: pengaruh belanja pemilu belum terlalu besar sepanjang triwulan II 2023 kecuali nanti saat sudah memasuki masa kampanye
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) RI mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan II 2023 tumbuh 5,17 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Moh Edy Mahmud mengatakan belanja pemilu turut memberikan kontribusi diukur sebagai konsumsi lembaga non-profit.
Namun menurutnya, pengaruh belanja pemilu belum terlalu besar sepanjang triwulan II 2023 kecuali nanti saat sudah memasuki masa kampanye.
Baca juga: Disumbang Biaya Sekolah hingga Harga Bahan Pokok, BPS Catat Inflasi Juli 2023 Sebesar 0,21 Persen
“Belanja pemilu akan mempengaruhi konsumsi lembaga non profit utamanya setelah memasuki masa kampanye,” ucap Edy di Gedung BPS, Jakarta, Senin (7/8/2023).
Edy menururkan kegiatan konsolidasi nasional oleh partai politik sedikit banyak mendorong pertumbuhan ekonomi triwulan II 2023.
Kata dia, pengeluaran partai politik untuk konsolidasi turut mewarnai pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB).
Baca juga: Nilai Ekonomi Digital RI Diprediksi Capai Rp 3.216 Triliun Pada 2027, Sumbang 14 Persen ke PDB
“Dampak pemilu secara penuh terhadap perekonomian nanti ya kita akan ukur setelah rangkaian pemilu itu sudah terjadi,” tukasnya.
BPS secara normatif baru bisa mencatat pengaruh pemilu terhadap PDB yakni adanya konsolidasi parpol dan kegiatan partai yang dilakukan di triwulan II 2023.
Baca juga: Konsumsi Rumah Tangga Jadi Sektor Pendorong Terbesar Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2023
Di triwulan II 2023, BPS mencatat PDB Indonesia mencapai Rp5.226,7 triliun atas dasar harga berlaku (ADHB).
Sedangkan PDB atas dasar harga konstan (ADHK) tercatat sebesar Rp3.075,7 triliun.
Pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2023 jika dibandingkan dengan triwulan I-2023 tumbuh sebesar 3,86 persen dan secara year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu tumbuh sebesar 5,17 persen.
"Dari angka itu konsumsi rumah tangga menjadi sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 2,77 persen dari sisi pengeluaran," kata Edy.