Indonesia Jadi Tuan Rumah Pertemuan 51 Negara Kepulauan di Bali pada Oktober 2023
KTT AIS Forum 2023 adalah sebuah wadah kerjasama antar negara pulau dan kepulauan sedunia dengan keanggotaan sebanyak 51 negara.
Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM — Indonesia akan menjadi tuan rumah forum internasional bagi negara-negara pulau dan kepulauan atau Archipelago dan Island States (AIS) Summit yang rencananya akan dihadiri sekitar 51 negara yang rencananya digelar pada 10-11 Oktober 2023.
Dirjen Irfomasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, Usman Kansong mengatakan, Pelaksanaan KTT AIS Forum 2023 di Indonesia ini makin memantapkan kepercayaan dunia terhadap leadership Indonesia di berbagai forum internasional.
“Dalam tiga sampai lima tahun belakangan Indonesia mendapatkan kepercayaan menyelenggarakan berbagai forum internasional, termasuk kegiatan AIS Forum,” kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, Usman Kansong saat berbicara pada Media Briefing KTT AIS Forum di Bali, (9/8/2023) seperti dalam keterangan tertulisnya.
Baca juga: Selama KTT ASEAN 5-7 September, Pemprov DKI Jakarta Instruksikan Karyawan WFH
Dalam rangka mempersiapkan pelaksanaan KTT AIS Forum 2023, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan mediabriefing yang dihadiri oleh puluhan jurnalis dari media lokaldan nasional.
Diskusi dalam acara ini dimoderatori oleh Penasihat Khusus Menteri Koordinator Bidang Kemaritimandan Investasi, Bidang Komunikasi dan Media, Ezki Tri Rezeki.
Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Kementerian Kominfo, Septriana Tangkary, menyampaikan bahwa KTT AIS Forum 2023 adalah sebuah wadah kerjasama antar negara pulau dan kepulauan sedunia dengan keanggotan sebanyak 51 negara.
Ia juga menyampaikan bahwa pelaksanaan forum ini merupakanmomentum penting dalam menunjukkan kepemimpinanIndonesia.
“Keikutsertaan Indonesia dalam forum Internasionalmerupakan bentuk kepemimpinan Indonesia pada eventInternasional sehingga menjadi ajang menunjukkanleadership Indonesia di level dunia,” ujar Septriana dalamsambutan pembukanya.
Senior Advisor for Climate Governance UNDP Indonesia, Abdul Wahib Situmorang, yang hadir sebagai narasumbermenjelaskan tentang pentingnya kehadiran AIS Forum bagiIndonesia dan negara pulau atau kepulauan lainnya.
“Sebagai negara pulau dan kepulauan, laut adalah tulangpunggung, tidak hanya untuk perekonomian negara tersebuttetapi juga bagian dari kehidupan denyut nadi masyarakatyang tinggal di dalamnya. Oleh karena itu menjaga laut dan memanfaatkan laut secara berkelanjutan menjadi pentingsekali,” ujar Abdul Wahib.
Ia melanjutkan bahwa dalam konteks menjaga dan memanfaatkan laut secara berkelanjutan, dibutuhkan berbagaisolusi pintar yang relevan dengan situasi saat ini. AIS Forum hadir untuk menawarkan dan mengerjakan solusi yang dapatditerapkan baik oleh negara maju maupun berkembang.
AIS Forum telah melakukan berbagai kegiatan di negara pulau dan kepulauan. Di antaranya seperti pelatihankewirausahaan bagi anak muda dan pelaku usaha di Vanuatu dan kerjasama di Fiji yakni menyebarkan alat pengukurkesehatan laut.
Sepanjang tahun 2023 ke depan, AIS Forum juga akan melakukan kegiatan di Jamaika, Guyana, Papua Nugini, hingga Britania Raya.
“Forum ini tidak hanya menjadi forum yang bertemu dalamsetahun sekali, tetapi dirancang untuk melakukan kegiatan-kegiatan nyata bersama pemerintah dan pemangku kepentingan, terutama anak muda dan perempuan, untuk mengoptimalkan kontribusinya bersama-sama memecahkanmasalah negara kepulauan seperti perubahan iklim, pencemaran laut terutama sampah plastik, hingga mengelolalaut,” tambah Abdul.
Di sisi lain, Asisten Deputi Delimitasi Zona Maritim dan Kawasan Perbatasan, Kementerian Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi, Sora Lokita, menjelaskan bahwa kemunculan AIS Forum menjadikesempatan bagi Indonesia untuk kembali membuatpergerakan dalam lingkup global. AIS Forum merupakansarana untuk membuat program kegiatan yang konkret dan menguntungkan bagi negara pulau atau kepulauan, serta para penduduknya.
“Target utama KTT AIS Forum nanti adalah leaders declaration, yang akan berisi harapan-harapan leader tentangbagaimana AIS Forum ini akan berkembang sebagaiorganisasi internasional yang dapat membantu para islander dan meningkatkan berbagai program yang telah dilakukan. Kita harus dukung karena AIS Forum ini suatu saat nanti akanmenjadi kebanggaan kita sebagai wadah untuk memimpingerakan global terkait isu kelautan,” tambah Sora.
Usman juga menekankan pentingnya peran para jurnalis untukmenyebarkan informasi soal KTT AIS Forum 2023 ini kemasyarakat, khususnya peran Indonesia yang kali ini tidakhanya sebagai tuan rumah, namun juga sebagai inisiator AIS Forum.
“Kepercayaan ini tidak ada arti dan maknanya kalau tidakdisampaikan kepada publik oleh teman-teman media. Kami sangat berharap, teman-teman dapat mengamplifikasi penyelenggaraan AIS agar masyarakat bisa lebihmemahaminya,” harap Usman.