Menteri Investasi Bahlil Tinjau Perluasan Proyek Hilirisasi Pulp di Riau Senilai Rp19,5 Triliun
Sebesar Rp19,5 triliun dialokasikan untuk investasi hilirisasi pulp menjadi paperboard yang berkapasitas sebesar 1,2 juta ton per tahun.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengunjungi Riau Andalan Pulp & Paper (RAPP) di Kabupaten Pelalawan, Riau.
Menteri Bahlil mengatakan, RAPP berencana menginvestasikan Rp33,4 triliun selama periode 2021 hingga 2023. Dari total investasi tersebut, sebesar Rp19,5 triliun dialokasikan untuk investasi hilirisasi pulp menjadi paperboard yang berkapasitas sebesar 1,2 juta ton per tahun.
Kata Bahlil, investasi tersebut diperkirakan akan menyerap lebih dari 5.730 Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Baca juga: Jokowi: Indonesia Butuh Pemimpin Berani yang Mau Jaga Hilirisasi Industri
"Sebagai salah satu perusahaan pulp dan kertas terkemuka di Asia Tenggara, hingga saat ini RAPP telah menggelontorkan investasi sebesar Rp100 triliun dengan penyerapan TKI sebanyak 10.595 orang karyawan langsung dan 18.792 orang kontraktor," kata Bahlil dalam keterangannya, Sabtu (12/8/2023).
Berdasarkan data terakhir Kementerian Investasi/BKPM, pada periode triwulan II 2023, realisasi investasi RAPP mencapai Rp645 miliar dari total investasi di Provinsi Riau yang berjumlah Rp23,8 triliun.
Menteri Bahlil berharap, kunjungan ini dapat memperkuat hubungan antara pemerintah dan industri pulp dan kertas.
Sehingga kontribusi positif perusahaan bagi ekonomi nasional terus dapat ditingkatkan.
Selain penyerapan tenaga kerja, Bahlil menegaskan, investasi RAPP pada industri paperboard memiliki target komposisi penjualan 30 persen di pasar domestik dan 70 persen ekspor.
Beberapa negara tujuan ekspor antara lain negara-negara Asia Tenggara, Afrika, dan Asia Selatan, seperti India, Bangladesh dan Pakistan.
"Tingkatkan produksi, penciptaan lapangan pekerjaan terus terjadi, kolaborasi, dan (target) pasarnya, pasar global terus," ungkapnya.
Setelah melakukan kunjungan ke beberapa titik fasilitas produksi, Menteri Bahlil memberikan apresiasi kepada RAPP dalam mengelola perusahaannya. Hingga saat ini, untuk mendukung operasional pabriknya, RAPP telah membangun pembangkit listrik tenaga surya dengan kapasitas 11 megawatt.
"Saya melihat pengelolaan industrinya juga sangat terintegrasi sekali dan efisien. Perusahaan sangat tahu bagaimana produknya bisa kompetitif di pasar global dengan pendekatan green energy dan mengurangi biaya operasional," ujarnya.