Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Jokowi: Indonesia Berpeluang Masuk Lima Besar Kekuatan Ekonomi Dunia

Presiden Joko Widodo menyatakan Indonesia memiliki peluang meraih posisi negara lima besar kekuatan ekonomi dunia.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Jokowi: Indonesia Berpeluang Masuk Lima Besar Kekuatan Ekonomi Dunia
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) selaku inspektur upacara didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kiri), Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kedua kanan) didampingi Wuri Estu Handayani (kanan) menyaksikan hiburan dalam Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/8/2023). HUT ke-78 RI mengangkat tema Terus Melaju untuk Indonesia Maju. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan Indonesia memiliki peluang meraih posisi negara lima besar kekuatan ekonomi dunia.

“Peluang tersebut harus mampu kita manfaatkan. Rugi besar jika kita melewatkan kesempatan ini,
karena tidak semua negara memilikinya dan belum tentu akan kembali memilikinya,” ujar Presiden saat menyampaikan pidato pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI dalam rangka HUT Ke-78 Proklamasi Kemerdekaan RI di Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023).

Kepala negara menyebut, peluang besar pertama adalah bonus demografi yang akan mencapai
puncak di tahun 2030-an.

“Enam puluh delapan persen adalah penduduk usia produktif. Di sinilah kunci peningkatan
produktivitas nasional kita,” ujarnya.

Selanjutnya, peluang kedua adalah kepercayaan internasional atau international trust yang dibangun
melalui peran dan bukti nyata keberanian Indonesia dalam bersikap.

“Momentum Presidensi Indonesia di G20, Keketuaan Indonesia di ASEAN, konsistensi Indonesia
dalam menjunjung HAM, kemanusiaan, dan kesetaraan, serta kesuksesan Indonesia menghadapi
krisis dunia tiga tahun terakhir ini, telah mendongkrak dan menempatkan Indonesia kembali dalam
peta percaturan dunia,” kata Presiden.

Menurut Presiden, Indonesia dengan ideologi Pancasila, harmoni keberagaman, dan prinsip
demokrasi yang dimilikinya, mampu menghadirkan ruang dialog serta menjadi titik temu dan
menjembatani perbedaan-perbedaan yang ada.

Berita Rekomendasi

“Lembaga think tank Australia, Lowy Institute, menyebut Indonesia sebagai middle power in Asia,
dengan diplomatic influence yang terus meningkat tajam. Indonesia termasuk 1 dari 6 negara Asia
yang mengalami kenaikan comprehensive power,” ujarnya.

Baca juga: Dedolarisasi Menggema, Indonesia Bakal Jadi Poros Baru Kekuatan Ekonomi Dunia?

Kepercayaan yang dimiliki Indonesia di mata internasional tersebut sangat penting dalam diplomasi
Indonesia di kancah dunia.

“Dengan international trust yang tinggi, kredibilitas kita akan lebih diakui, kedaulatan kita akan lebih
dihormati. Suara Indonesia akan lebih didengar sehingga memudahkan kita dalam setiap
bernegosiasi,” imbuhnya.

Indonesia juga mendapatkan apresiasi sebagai negara yang berhasil mengatasi pandemi dan
memulihkan ekonominya dengan cepat.

Pemulihan ekonomi Indonesia dalam tren yang terus menguat, tumbuh 5,01 persen di Triwulan I dan
menguat signifikan menjadi 5,44 persen di Triwulan II 2022.

Baca juga: 3 Poin Pidato Jokowi di Depan Para Menlu ASEAN: Serukan Persatuan, Bukan Persaingan

Sektor-sektor strategis seperti manufaktur dan perdagangan tumbuh secara ekspansif, didukung
oleh konsumsi masyarakat yang mulai pulih serta solidnya kinerja ekspor. Neraca perdagangan telah
mengalami surplus selama 27 bulan berturut-turut.

Sektor manufaktur yang mengalami pemulihan kuat menopang tingginya kinerja ekspor nasional.

Jokowi mengatakan hal ini mencerminkan keberhasilan strategi hilirisasi industri yang kita jalankan
sejak 2015.

Tingginya kinerja ekspor juga didukung oleh sektor pertambangan seiring meningkatnya harga
komoditas global. Sektor transportasi dan akomodasi yang paling terdampak pandemi juga mulai mengalami pemulihan.

Baca juga: India Diproyeksikan Jadi Tiga Besar Kekuatan Ekonomi Dunia

Masing-masing tumbuh 21,3 persen dan 9,8 persen pada Triwulan II 2022.

Pada Juli 2022, Indikator Purchasing Managers’ Index (PMI) meningkat menjadi 51,3 persen,
mencerminkan arah pemulihan yang semakin kuat pada Semester II.

Kemudian laju inflasi Indonesia masih jauh lebih moderat dibandingkan dengan negara lain. Per Juli, tingkat inflasi Indonesia sebesar 4,9 persen (YoY).

Hal itu ditopang oleh peran APBN dalam menjaga stabilitas harga energi dan pangan. Konsekuensinya, anggaran subsidi dan kompensasi energi pada tahun 2022 meningkat menjadi
Rp502 triliun.

“Ke depan, kita harus terus waspada. Risiko gejolak ekonomi global masih tinggi. Perlambatan
ekonomi dunia tetap berpotensi memengaruhi laju pertumbuhan ekonomi domestik dalam jangka
pendek,” ucap Presiden.

“Konflik geopolitik dan perang di Ukraina telah menyebabkan eskalasi gangguan sisi suplai yang
memicu lonjakan harga-harga komoditas global dan mendorong kenaikan laju inflasi di banyak
negara, tidak terkecuali Indonesia,” sambungnya.

Lebih lanjut, Presiden mengungkapkan Bank Sentral di banyak negara melakukan pengetatan
kebijakan moneter secara agresif.

Pengetatan telah menyebabkan guncangan pada pasar keuangandi banyak negara berkembang.
Konsekuensinya, nilai tukar mata uang sebagian besar negara berkembang mengalami pelemahan.

Dengan berbagai tekanan tersebut, IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi global melambat
signifikan dari 6,1 persen di tahun 2021 menjadi 3,2 persen di tahun 2022 dan 2,9 persen di tahun
2023.

“Ketidakpastian global tidak boleh membuat kita pesimistis. Dalam delapan tahun terakhir, kita telah
memupuk modal penting untuk menciptakan ekosistem pembangunan yang lebih kondusif,” ungkap
Jokowi.

Pembangunan infrastruktur secara masif, perbaikan kualitas sumber daya manusia, serta penyederhanaan aturan berusaha dan berinvestasi merupakan upaya-upaya kunci untuk
memperkuat fondasi perekonomian nasional menghadapi tantangan masa depan.

Angka Stunting Turun

Pemerintah telah menurunkan angka prevalensi stunting di Indonesia menjadi 21,6 persen
sepanjang 2022.

Sementara pada 2014 lalu, angka stunting di Indonesia berada di persentase 37 persen. Target stunting pada 2024 yakni sebesar 14 persen.

"Kita telah berhasil menurunkan angka stunting menjadi 21,6 persen di 2022 dari angka sebelumnya
37 persen, menaikkan Indeks Pembangunan Manusia menjadi 72,9 persen di 2022, menaikkan
Indeks Pemberdayaan Gender menjadi 76,5 persen di 2022," kata dia.

Pencapian tersebut, kata Jokowi, adalah salah satu strategi untuk mewujudkan Indonesia Emas pada
2045.

Jokowi juga menyebut pemerintah juga telah menyiapkan anggaran perlindungan sosial dengan total
sebesar Rp 3.212 triliun dari 2015-2023.

Anggaran tersebut nantinya akan dialokasikan untuk program Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu
Indonesia Pintar (KIP Kuliah) Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, serta perlindungan
kepada lansia, penyandang disabilitas dan kelompok rentan lainnya.

Selain itu, anggaran juga dialokasikan untuk re-skilling dan up-skilling tenaga kerja melalui Balai
Latihan Kerja dan program Kartu Prakerja.

"Tidak hanya peluang,, tapi strategi meraihnya sudah ada, sudah dirumuskan. Tinggal apakah
kita mau memfokuskan energi kita untuk bergerak maju, atau justru membuang energi kita untuk
hal-hal yang tidak produktif, yang memecah belah, bahkan yang membuat kita melangkah mundur,"
tandasnya. (Tribun Network/Reynas Abdila)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas