Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kisah Inspiratif Pemuda Lulusan SMK Bangun Bisnis Top Up Gaming

Ketika menginjak bangku SMK, Fajri bersama ibu pernah kesulitan makan hingga harus mengambil beras milik orang lain.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Kisah Inspiratif Pemuda Lulusan SMK Bangun Bisnis Top Up Gaming
pixabay.com/11333328
Ilustrasi. Muhammad Bahtera Fajri atau akrab disapa Fajri pemuda berusia 25 tahun kini sukses membangun karier menjadi entrepreneur. Fajri merupakan anak lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berhasil membangun bisnis top up gaming. 

"Bahtera TV awalnya hanya seorang bocah yang membuat berita tentang esport dengan cara mencari berita sendiri dan mengeditnya".

"Akhirnya saya beranikan diri buat acara tournament dan mengajukan proposal ke beberapa brand yang mana saat ini masuk suatu brand topup game online. Saat itu saya bahagia sekali ada yang mau sponsorin walau gak ada nama," ujarnya.

Singkat cerita Bahtera TV menjadi EO yang dikenal di beberapa anak gamers PC ataupun mobile.

"Dulu sakit merintisnya, sampai beli susu anak aja kesusahan dibantu keluarga. Setelah sekian lama saya dapat tawaran dari perusahaan Singapura mendapatkan 200-300 dollar," katanya.

Setelah mengumpulkan modal yang cukup, dirinya membeli komputer bekas seharga 6 juta dan sisanya untuk membeli rumah untuk keluarga.

"Sekian berjalannya waktu akhirnya kenal tentang pertopupan game online," ujarnya, menceritakan bagaimana Bahtera TV berkembang menjadi Bahtera Store, bisnis top up yang menjanjikan di tengah perkembangan industri game.

Dengan tanpa modal, awalnya dia bergabung menjadi reseller orang secara gratis.

Dan ketika mulai ada modal 100 ribu, dirinya belajar cara topup sendiri dan cara mendapatkan modal murah.

"Akhirnya banyak yang gabung jadi resellerku dan namaku mulai dikenal beberapa kalangan," paparnya.

BERITA REKOMENDASI

Saat itu perekonomian mulai naik, omzet melesat, dan Fajri sanggup merenovasi rumahnya dengan harga ratusan juta rupiah dan membeli PC seharga Rp30 juta.

Namun di balik kisah kesuksesan dalam membangun bisnisnya, Fajri pernah terperosok ke dalam kebangkrutan.

Dia ditipu hingga ratusan juta rupiah oleh suppliernya, dan depresi karena harus harus mengganti uang kliennya.

Baca juga: Buku Bukan Kisah Sukses Erick Thohir, Ceritakan Cara Belajar Leadership Hingga Strategi Manajemen

"Uangku hilang bahkan hingga 1 perak pun aku gak ada duit. Aku meminjam sana-sini tapi tak ada menolongku satu orangpun," ujarnya mengenang kisah lalu.

Saat itu dirinya menjual perabotan rumah untuk menyambung hidup dan mencoba kembali peruntungan dalam dunia bisnis.

"Aku sudah putus asa menerima masalah ini, tiba-tiba rezeki datang kepadaku dan mulai bisa bangkit," ujarnya.


Fajri mendapatkan banyak tawaran bisnis dan kerjasama dari jaringan dan klien bisnisnya.

Saat itu, dengan semangatnya yang tersisa, ia kembali bangkit bahkan usahanya melesat dari sebelum kejatuhannya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas