Pemerintah Klaim Stok Beras Aman Tapi Harganya Malah Naik, Pedagang Pasar Mengeluh
Berdasarkan data Panel Harga Badan Pangan Nasional, harga beras premium naik Rp840 atau 6,10%, menjadi Rp14.620 per kg.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga beras hari ini terpantau naik. Data Panel Harga Badan Pangan Nasional mencatat adanya kenaikan.
Mengutip data Panel Harga Badan Pangan Nasional pada Rabu (23/8/2023), harga beras premium naik Rp840 atau 6,10 persen, menjadi Rp14.620 per kg. Harga beras medium naik Rp530 atau 4,38%, menjadi Rp12.640.
Sedangkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional mencatat, harga beras kualitas medium I naik Rp100 menjadi Rp13.700 per kilogram (kg).
Baca juga: Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton Diamankan Bulog, Bapanas: Cukup untuk Bantuan Pangan
Sedangkan untuk jenis lainnya terpantau masih stabil. Harga beras kualitas medium II Rp13.400 per kg, beras kualitas super I Rp14.950 per kg, dan beras kualitas super II Rp14.400 per kg.
Adapun kenaikan ini sudah disuarakan oleh para pedagang yang mulai protes karena mahalnya harga beras.
Pedagang pasar juga mengaku sulit mendapat pasokan.
Ketua Bidang Penguatan Usaha dan Investasi DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Ahmad Choirul Furqon menyatakan kekecewaannya kepada pemerintah.
“Kami pedagang sangat kecewa dengan pemerintah yang tidak dapat memberikan kepastian barang untuk para pedagang,” ujar dia kepada Kontan, Minggu (20/8/2023).
Sebab, harga beras terus meningkat dan pedagang pasar pun semakin kesulitan mendapat pasokan dari petani, penggilingan, maupun agen.
Saat ini, harga beras di sejumlah pasar tradisional di Jakarta meningkat dengan kualitas medium dijual rata-rata seharga Rp 10.000 per kilogram.
Lebih lanjut, Furqon menegaskan, seharusnya pemerintah melalui kementerian terkait mampu memberikan solusi, sehingga harga jual dari petani tidak tinggi.
Ia bilang, pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) harusnya dapat memberikan bantuan kepada para petani. Sehingga, stabilitas harga beras di pasar dapat terjaga.
Ke depan, IKAPPI akan berkoordinasi dengan lembaga terkait, baik Kementan, Kementerian Perdagangan, serta BUMN yang berkaitan seperti PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), dan Bulog guna memberikan keterjaminan stok dan stabilitas harga beras di pasar.