ACE dan The Energy Foundation China Dorong Transisi Energi Bersih di ASEAN
AICEE kembali diselenggarakan untuk ketiga kalinya untuk untuk mengatasi tantangan energi dan lingkungan.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ASEAN International Conference Energy and Environment (AICEE) kembali diselenggarakan ketiga kalinya untuk untuk mengatasi tantangan energi dan lingkungan.
AICEE ke-3 diselenggarakan ASEAN Center for Energy (ACE) bekerja sama dengan Kementerian ESDM RI.
AICEE tahun ini memiliki arti penting karena diselenggarakan bertepatan dengan ASEAN Energy Business Forum (AEBF) dan ASEAN Ministers on Energy Meeting ke-41, menciptakan lingkungan yang sinergis bagi kolaborasi antar disiplin dan berbagai pihak di ASEAN.
Baca juga: Rincian Lima Kesepakatan Pertemuan Menkeu dan Gubernur Bank Sentral se-ASEAN
Inti dari konferensi ini adalah cetak biru regional untuk kerja sama energi yang diimplementasikan oleh ACE.
"Tema konferensi tahun ini mencerminkan komitmen kami untuk membangun jalur energi yang berkelanjutan bagi ASEAN," ungkap Manager AICE dan Chairman AICEE ke-3 Zulfikar Yumaidi, Sabtu (26/8/2023).
Dengan lebih dari 150 abstrak yang masuk dan hampir 100 presentasi makalah, konferensi AICEE tahun ini menjanjikan serangkaian topik yang mencerminkan beraneka ragam sifat energi dan permasalahan lingkungan. Topik-topik tersebut antara lain:
1. Transisi energi dan teknologi baru yang sedang berkembang, membahas pergeseran dinamis menuju sumber energi berkelanjutan, insentif kebijakan, dan peningkatan efisiensi energi.
2. Interkoneksi: keamanan dan aksesibilitas, membahas interkonektivitas jaringan energi, keamanan siber dan fisik, serta mendorong kerja sama regional.
Baca juga: Kemenhub: MRT Tetap Beroperasi Layani Warga saat KTT ASEAN
4. Keberlanjutan, rekayasa, dan infrastruktur untuk mengeksplorasi praktik-praktik untuk mengurangi emisi, mempromosikan energi terbarukan, dan meningkatkan ketahanan iklim di berbagai sektor.
5. Penetapan harga karbon dan investasi hijau:, yang akan menyoroti pentingnya penetapan harga karbon dan mekanisme investasi hijau untuk beralih ke teknologi rendah karbon.
6. Energi dan digitalisasi, yang akan menelaah perpaduan antara energi dan teknologi digital, termasuk IoT dan blockchain, untuk sistem energi yang efisien.
7. Lingkungan, kebijakan, dan sosial ekonomi yang akan menganalisis sifat multidimensi dari transisi energi, mulai dari kebijakan dan tata kelola hingga kerja sama internasional.