AEBF 2023 Percepat Kolaborasi Industri dan Pemerintah di Bidang Energi dan Lingkungan
Kegiatan ASEAN Energy Business Forum (AEBF) 2023 bersamaan dengan penyelenggaraan ASEAN Ministers on Energy Meeting ke-41 (AMEM-41) di Bali berakhir
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kegiatan ASEAN Energy Business Forum (AEBF) 2023 bersamaan dengan penyelenggaraan ASEAN Ministers on Energy Meeting ke-41 (AMEM-41) di Bali, resmi berakhir.
Kegiatan ini diselenggarakan The ASEAN Centre for Energy (ACE) bekerja sama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI dan mempertemukan para menteri energi ASEAN & Timor Leste, menteri energi dari negara mitra dialog ASEAN serta para pemimpin industri energi, pakar, akademisi dari seluruh kawasan ASEAN dan sekitarnya.
Direktur Eksekutif ACE Dr. Nuki Agya Utama mengatakan, AEBF 2023 meraih kemajuan signifikan. Forum triple helix menekankan pentingnya kolaborasi dan kemitraan antara perwakilan industri, pemerintah, dan akademisi untuk membahas isu-isu energi dan lingkungan.
Baca juga: Daftar Smartphone yang akan Segera Rilis: Redmi K60 Ultra hingga OnePlus Ace 2 Pro
Menurut Dr. Nuki, ACE bekerja sama dengan Kementerian ESDM dalam AEBF 2023 untuk memberikan wawasan berharga mengenai bidang program yang termasuk dalam ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation (APAEC) Tahap II: 2021-2025 untuk mencapai masa depan energi yang aman, berkelanjutan dantangguh.
“Seperti kita ketahui, pemerintah, dunia usaha, investor, dan akademisi di negara-negara anggota ASEAN sepakat mengenai pentingnya kerja sama regional untuk keamanan energi berkelanjutan dan interkonektivitas guna mendukung ASEAN sebagai pusat pertumbuhan," ujarnya dalam keterangan tertulis dikutip Senin, 28 Agustus 2023.
Pada hari kedua, sesi-sesi panel dalam AEBF menyediakan platform untuk pertukaran pengetahuan, dialog, dan kolaborasi antara para pemimpin industri, perwakilan pemerintah, akademisi, dan pakar.
Diskusi berkisar seputar transisi energi, interkonektivitas jaringan listrik, inisiatif energi yang lebih bersih, mineral penting, pemanfaatan gas alam, investasi rendah karbon, peran batubara dalam transisi energi, dan banyak lagi.
Dia mengatakan, ACE telah memperkuat komitmennya untuk memajukan kolaborasi energi, keberlanjutan, dan inovasi di seluruh kawasan ASEAN dengan menandatangani serangkaian Nota Kesepahaman (MoU) yang signifikan dengan mitra utama regional dan internasional.
MoU ini diresmikan pada ASEAN Ministers on Energy ke-41 (AMEM-41) bersamaan dengan ASEAN Energy Business Forum (AEBF) 2023 pada tanggal 25 Agustus 2023, di hadapan para Menteri ASEAN dan mitra dialog, yang menggarisbawahi pentingnya kolaborasi ini dalam membentuk lanskap energi di kawasan.
Baca juga: Dukung Energi Bersih dan Ramah Lingkungan, LPKR Gandeng Voltron Sediakan Layanan SPKLU
Kolaborasi ACE mencakup beragam mitra, yang masing-masing menyumbangkan keahlian dan sumber daya berbeda untuk memperkuat sektor energi di ASEAN.
MoU ini sejalan dengan ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation (APAEC) Tahap II: 2021-2025 dan mencakup inisiatif seperti interkoneksi listrik lintas batas antara Indonesia dan Malaysia, mempercepat integrasi energi terbarukan melalui ASEAN Power Grid, meningkatkan kolaborasi energi ramah lingkungan.
Dengan Tiongkok, mempromosikan pembiayaan efisiensi energi, dan membina kemitraan dengan organisasi seperti UNOPS, GIZ, KDB, EFC, JICA, ADB, JETRO, dan institusi akademis. "Kemitraan ini menandakan peran ACE dalam memajukan pengembangan energi berkelanjutan dan kolaborasi di kawasan," ujarnya.
AEBF 2023 ditutup dengan kegiatan ASEAN Energy Awards dalam berbagai kategori, termasuk efisiensi dan konservasi energi pada bangunan, industri, manajemen energi, energi terbarukan, dan teknologi batubara ramah lingkungan.