Sejak PPKM Dicabut, Okupansi Ritel Pusat Perbelanjaan Tumbuh Signifikan
Sektor ritel pusat perbelanjaan diproyeksikan akan terus mengalami pemulihan sejak PPKM dicabut
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sektor ritel pusat perbelanjaan diproyeksikan akan terus mengalami pemulihan sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dicabut pemerintah.
Hal itu ditandai dengan semakin meningkatnya jumlah kunjungan (foot traffic) dan tingkat okupansi mal yang tumbuh signifikan.
Menurut Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja, tingkat kunjungan di beberapa pusat perbelanjaan sudah 100 persen, bahkan ada yang sudah melebihi kondisi sebelum pandemi.
Baca juga: Pengrajin Batik Ini Berbagi Rahasia Bisa Ekspor Secara Ritel Lewat Ecommerce
Namun begitu, meningkatnya trafik pengunjung mal, rupanya belum sepenuhnya berbanding lurus dengan peningkatan daya beli.
“Era new normal saat ini telah memberikan dampak pada perubahan perilaku konsumen, di antaranya menjadi lebih selektif dan cermat dalam pengaturan keuangan untuk konsumsi,” urainya, Selasa (22/8/2023).
Ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi pengelola mal untuk terus berinovasi mengoptimalkan pertumbuhan bisnisnya.
Setidaknya strategi menciptakan stimulan untuk mendorong gairah belanja dengan suguhan produk lengkap berkualitas sesuai dengan tren yang berkembang, serta harga memikat.
Pusat perbelanjaan Mangga 2 Square menjalin mitra kolaborasi dengan ritel Hapimart yang saat ini tengah giat berekpansi di sejumlah pusat perbelanjaan modern.
Chief Operating Officer Mangga 2 Square, Raymond Thela mengakui, tenant barunya itu memiliki keunikan yang menarik.
Baca juga: Hippindo: Tahun Politik Berpotensi Ganggu Pemulihan Industri Ritel
Selain menyediakan lengkap beragam kebutuhan sehari-hari mulai dari sembako, bahan makanan segar, produk kebutuhan rumah tangga, furniture, peralatan perkakas, kebutuhan sekolah hingga kebutuhan perkantoran dan elektronik, harga yang ditawarkannya pun sangat kompetitif alias lebih murah, harga grosir dijual secara eceran.
“Sesuai dengan karakter masyarakat Indonesia yang senang dengan promo dan sale. Apalagi produk yang ditawarkan Hapimart kekinian dan berkualitas, saya berharap, kehadiran Hapimart di Mangga 2 Square dapat menghidupkan kembali trafik kunjungan mal hingga 300 ribu pengunjung setiap bulannya, seperti halnya sebelum masa pandemi,” pungkas Raymond.
Sejak pencabutan PPKM, Raymond mengaku, ada peningkatan tingkat kunjungan sebesar 50 persen.
Soal peningkatan transaksi, Raymond optimis akan mencatatkan nilai yang membuat semua pihak happy.
Chairman HapiMart Indonesia, Wang Qifang, mengatakan, pihaknya sangat optimistis bahwa kehadiran Hapimart di Mangga 2 Square akan mendapat respon dan sambutan positif dari masyarakat.