India Mulai Izinkan Ekspor Beras Putih Non-Basmati Tapi Hanya untuk yang Terjebak di Pelabuhan
Pemerintah India akan mengizinkan pengiriman kargo yang terperangkap asalkan pedagang membayar bea ekspor ketika larangan tersebut diberlakukan.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI – India dikabarkan telah mengizinkan para pedagang untuk mengirimkan kargo beras putih non-basmati yang disimpan di pelabuhan karena adanya larangan mendadak terhadap ekspor komoditas tersebut.
Sebagaimana diketahui, India mengejutkan pembeli dengan melarang ekspor beras putih non-basmati yang banyak dikonsumsi untuk mengendalikan kenaikan harga dalam negeri. Langkah ini menyusul larangan ekspor beras yang rusak pada tahun lalu.
Larangan ekspor tersebut membuat ribuan ton beras putih non-basmati terjebak di pelabuhan, sehingga menyebabkan para pedagang mengalami kerugian.
Baca juga: Bulog Akan Luncurkan Beras Kemasan 1 Kg, Minta Masyarakat Tak Timbun
Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri (DGFT), salah satu unit di Kementerian Perdagangan, mengatakan pihaknya akan mengizinkan pengiriman kargo yang terperangkap asalkan pedagang membayar bea ekspor ketika larangan tersebut diberlakukan.
“Tiga kapal masih berdiri di pelabuhan Kandla dan banyak kontainer tergeletak di pelabuhan berbeda sehingga menimbulkan banyak kendala bagi industri beras,” kata Prem Garg, presiden Federasi Eksportir Beras India.
“Setelah keluarnya perintah Direktorat Jenderal Perdagangan, sekitar 150.000 ton kargo beras putih non-basmati akan dikirim dari berbagai Pelabuhan,” sambungnya.
India, yang menyumbang 40 persen ekspor beras dunia, menjual bahan pokoknya ke lebih dari 150 negara, termasuk beberapa negara miskin dan rentan di Afrika dan Asia.
Selain itu, India juga berhasil mencatatkan rekor untuk ekspor beras sebesar 22,2 juta ton pada tahun lalu.