Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa bercerita ketika pihaknya ingin meminta tambahan tanah untuk membangun gedung di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Adapun permintaan itu dilayangkan langsung kepada Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Saat ini LPS memiliki lahan seluas 1,2 hektar (ha) di IKN Nusantara untuk membangun gedung.

Baca juga: LPS Targetkan Agustus 2024 Sudah Punya Gedung Baru di IKN

Awalnya, Purbaya bercerita bahwa Wakil Ketua Dewan Komisioner LPS Lana Soelistianingsih pernah merasa tanah milik LPS di IKN kurang.

"Harus teman-teman ketahui, Bu Lana ini agresif," kata Purbaya dalam konferensi pers di Hotel Fairmont Jakarta, Rabu (6/9/2023).

"1,2 ha enggak cukup, bagaimana kalau kita akuisisi tanah di depannya, Pak?" ujar Purbaya menirukan perkataan Lana.

Akhirnya, saat itu Purbaya bertemu dengan Luhut. Terjadilah perbicangan mengenai lahan LPS yang dirasa kurang.

Ia kemudian menceritakan kembali percakapan tersebut.

"Dapat berapa kau, Pur (tanah di IKN)?" tanya Luhut.

"1,2 hektar," jawab Purbaya.

"Sedikit amat. Tambah lagi. Sana banyak hutan," kata Luhut.

"Ya sudah, bapak yang usahain, saya yang terima. Uang saya banyak," ujar Purbaya menutup reka ulang percakapannya bersama Luhut, seraya diikuti tawa para hadirin.

Purbaya kemudian berharap bisa mendapat tanah lebih banyak lagi di IKN.

"Kalau lebih kan kita bisa desain yang bagus. Ada tamannya. Sehingga kesannya asri," ujar Purbaya.

Adapun LPS menargetkan sudah memiliki gedung baru di IKN Nusantara pada Agustus 2024 mendatang.

"Target kita adalah Agustus tahun depan LPS sudah punya satu buah gedung yang cukup membanggakan. Sehingga setelah upacara di sana, orang bisa lihat," kata Purbaya.

Purbaya menyebut kini LPS tengah menyiapkan desain gedung tersebut.

"Target kita Februari mulai membangun di sana. Jadi kita punya waktu 6 bulan untuk mulai membangun di sana," ujarnya.

Di kesempatan yang sama, Lana mengatakan sampel tanah di IKN sudah diambil untuk kemudian dianalisis di Jakarta.

"Itu (sampel tanah) merupakan salah satu prasyarat juga. Sampel tanah nanti akan dianalisa di Jakarta, kira-kira nanti fondasinya seperti apa. Jadi sudah dalam tahap kita sudah mengambil sampel tanah tersebut," kata dia.