Kalangan Emerging Affluent Hadapi Bingung Antara Menikmati Hidup atau Mempersiapkan Masa Depan
Pengeluaran sebesar 70 persen dari pendapatan untuk kebutuhan primer dan sekunder, sementara, 30 persen lainnya digunakan untuk rencana jangka pendek.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Survei yang dilakukan digibank by DBS menemukan sebanyak 26 persen responden emerging affluent yang berpendapatan Rp10 juta ke atas memiliki aspirasi untuk mengoptimalkan pengalaman dan menunjang gaya hidup.
Namun, emerging affluent atau masyarakat kelas menengah yang tengah dalam proses naik menjadi masyarakat kelas juga ingin memiliki rasa tanggung jawab tinggi untuk memastikan masa depan yang aman.
Head of Consumer Banking Marketing Technology PT Bank DBS Indonesia Risanti Febriana mengatakan, emerging affluent seringkali merasa bersalah ketika harus memilih antara menikmati hidup saat ini atau mempersiapkan masa depan disebabkan oleh adanya keterbatasan keuangan sehingga menimbulkan perasaan bersalah dalam mengambil keputusan.
Baca juga: Program Ini Ajak Mahasiswa Magang Merdeka Memahami Pentingnya Perencanaan Keuangan Sejak Dini
"Umumnya memiliki pengeluaran sebesar 70 persen dari pendapatan untuk kebutuhan primer dan sekunder, sementara, 30 persen lainnya digunakan untuk rencana jangka pendek seperti liburan, hobi dan gaya hidup," kata Head of Consumer Banking Marketing Technology PT Bank DBS Indonesia Risanti Febriana di Jakarta, Senin (12/9/2023).
Meskipun memiliki alokasi dana dan perencanaan finansial, mereka masih memiliki beberapa kekhawatiran di antaranya kurangnya dana untuk menikmati hidup, banyaknya prioritas yang harus dijalani, hingga kejadian tak terduga pada anggota keluarga.
Masih berdasarkan survei yang dilakukan pada 7.500 responden, disimpulkan ada lima persona yang didasarkan aspek pola perilaku yakni responden yang memprioritaskan kebutuhan rumah tangga seperti memenuhi kebutuhan sehari-hari (39 persen). Persona kedua adalah responden yang ingin mengoptimalkan pengalaman hidupnya seperti liburan dan membeli barang mewah (26%).
Persona ketiga, responden yang memiliki aspirasi untuk memenuhi kesenangan pribadi dan kebutuhan sosial seperti membeli kendaraan dan mengganti gadget (14%).
"Persona keempat, responden yang secara konsisten membangun keuangan untuk kebebasan masa depan seperti mempersiapkan pendidikan anak dan dana pensiun (12%). Persona kelima, responden yang aktif dan ambisius dalam membangun keuangan seperti renovasi dan mengembangkan properti (9%)," kata Risanti.
Berbagai hasil riset ini sejalan dengan temuan oleh Ipsos pada laporan yang berjudul Ipsos Global Happiness 2023 bahwa salah satu faktor yang dapat meningkatkan kebahagiaan masyarakat Indonesia adalah kondisi keuangan yang kuat.
Untuk menyikapi tantangan tersebut, dibutuhkan trik-trik cerdik untuk memperkuat kondisi keuangan sehingga mereka dapat menemukan kebahagiaan saat ini tanpa melupakan kebutuhan masa depan.
“Melalui kampanye #JalaniCerdikmu, kami berkomitmen untuk berperan sebagai sahabat yang memberikan banyak tips dan trik cerdik (resourceful friend) melalui beragam solusi perbankan yang dibutuhkan nasabah dalam satu aplikasi, sejalan dengan misi kami untuk menjadi full-fledged digital banking.
"Dengan kehadiran kampanye ini, kami berharap agar nasabah dapat memaksimalkan kesenangan hari ini sambil tetap mempersiapkan masa depan,” katanya.
Melalui kampanye ini, nasabah digibank by DBS dapat memanfaatkan beragam cara cerdik pada aplikasi digibank by DBS, antara lain menjaga cashflow agar dana tumbuh maksimal yakni memungkinkan nasabah untuk mengubah transaksi kartu kredit menjadi cicilan hingga 60 bulan agar aliran dana tetap terjaga.
Dengan demikian, uang yang belum terpakai dapat ditabung dengan bunga hingga 7 persen per tahun atau diinvestasikan mulai Rp100 ribu di 120+ produk investasi dengan rekomendasi yang dipersonalisasi.
"Mereka mendapat lebih banyak manfaat demi hidup lebih bermakna seperti dapat menikmati fitur gratis transfer tanpa kuota serta beragam promo cashback atau diskon baik dengan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) maupun kartu kredit juga mengendalikan seluruh kegiatan perbankan dalam satu aplikasi secara instan dan berkontribusi pada keberlanjutan," katanya.
Consumer Banking Director PT Bank DBS Indonesia Rudy Tandjung mengatakan, pihaknya terus mengembangkan produk dan layanan digibank by DBS berdasarkan tren dan insights terkini.
"Langkah ini dilakukan demi menyediakan layanan yang komprehensif dan relevan sehingga nasabah dapat menjadi lebih cerdik dalam mengambil keputusan keuangan serta mencapai kualitas hidup yang lebih baik," katanya.