Rusia Cabut Aturan Diskon Pupuk untuk Petani India, Inflasi Pangan Kian di Depan Mata
Sejumlah pabrik pupuk di Rusia kompak menghentikan pemberian diskon impor bagi para petani India, mulai Selasa (12/9/2023).
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI – Sejumlah pabrik pupuk di Rusia kompak menghentikan pemberian diskon impor bagi para petani India, mulai Selasa (12/9/2023).
Hal tersebut disampaikan seorang pejabat senior industri yang berbasis di New Delhi yang terlibat dalam negosiasi dengan pemasok pupuk luar negeri.
Dalam laporannya, dia menjelaskan bahwa perusahaan pabrik Rusia termasuk pabrik ammonium phosphate (DAP) resmi menghentikan diskon impor bagi petani India.
“Tidak ada diskon, kini perusahaan-perusahaan Rusia menawarkan pupuk dengan harga yang sama dengan harga pasar,” kata pejabat tersebut, yang menolak disebutkan namanya.
Mengutip dari Reuters, penghapusan diskon dilakukan perusahaan pupuk Rusia usai terdampak inflasi pasar global. Imbas kondisi tersebut produsen Rusia mulai kesulitan mencari bahan utama pembuat pupuk yang ramah dikantong.
Alasan ini yang membuat perusahaan-perusahaan Rusia sepakat menghapus diskon sebesar 80 dolar AS untuk tiap pembelian pupuk per satu ton.
“Perusahaan Rusia awalnya menawarkan diskon hingga 80 dolar AS per ton. Namun, sekarang mereka tidak lagi menawarkan diskon bahkan sebesar 5 persen,” jelas pejabat perusahaan India lainnya.
Imbas kebijakan baru itu, kini petani India harus membeli pupuk Rusia dengan harga 570 dolar AS per ton. Lebih mahal ketimbang DAP pupuk yang awalnya dijual dengan harga 300 dolar AS per ton.
Baca juga: Demi Kuasai Pasar Global, Rusia Bangun Pabrik Pupuk Baru
Apabila harga tersebut terus menerus melonjak maka kemungkinan besar harga pangan dunia akan ikut terkerek naik, mengingat Rusia sendiri merupakan pemasok pupuk terbesar di dunia.
Pupuk Rusia Kuasai Pasar Dunia
Sebelum diskon pupuk dicabut, Rusia sempat menyabet gelar sebagai pengekspor pupuk terbesar di dunia mengalahkan eksportir pupuk lainnya seperti Tiongkok, Mesir, Yordania, dan Uni Emirat Arab.
Predikat ini diberikan ke Rusia setelah ekspor pupuk buatan Moskow mencatatkan lonjakan penjualan sebanyak 70 persen di tahun 2022, hingga meraup keuntungan 16,7 miliar dollar AS.
Baca juga: Ekonomi India Tumbuh pada Laju Tercepat dalam Satu Tahun
Berkat diskon pupuk yang ditawarkan Rusia, petani India mulai menggenjot ekspor pupuk sebanyak 4,35 juta metrik ton. Naik sekitar 246 persen bila dibandingkan dengan total ekspor tahun sebelumnya.
“Jelas negara-negara seperti India telah menjadi penerima manfaat terbesar dalam hal impor pupuk, lantaran harga pupuk yang ditawarkan lebih miring ketimbang pasar global ,” kata Josef Schmidhuber dari organisasi pangan dan pertanian dunia atau Food and Agriculture Organization (FAO).