Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Lirik Investasi Mobil Listrik Tesla, PM Thailand Kunjungi Elon Musk di New York

Elon Musk pun diminta pihak Thailan agar memperluas investasi jaringan internet luar angkasa SpaceX dan Starlink di Thailand

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Lirik Investasi Mobil Listrik Tesla, PM Thailand Kunjungi Elon Musk di New York
Istimewa
Mobil listrik Tesla yang mempesona, belakangan sukses membuat para pejabat negara di Asia, termasuk Perdana Menteri Thailand Sretha Thavisin kepincut untuk membangun perakitan mobil listrik pabrik Tesla. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Mobil listrik Tesla yang mempesona, belakangan sukses membuat para pejabat negara di Asia, termasuk Perdana Menteri Thailand Sretha Thavisin kepincut untuk membangun perakitan mobil listrik pabrik Tesla.

Untuk mempercepat proses investasi, Thavisin menemui langsung CEO Tesla Elon Musk di New York untuk melobi miliarder kondang itu agar mau membangun pabrik perakitan mobil listrik baru di negaranya.

Permintaan tersebut disampaikan Thavisin di sela kunjungan Majelis Umum PBB yang digelar di New York.

Baca juga: Bertemu PM Modi, Elon Musk Bakal Bangun Pusat Perakitan Baterai Listrik di India

Tak hanya membahas rencana investasi Tesla, dalam kesempatan itu Thavisin juga meminta Elon Musk agar memperluas investasi jaringan internet luar angkasa SpaceX dan Starlink di Thailand

“Selama perjalanan saya ke #UNGA, saya bertemu dengan @elonmusk di New York. Kami berdiskusi baik tentang teknologi @Tesla, @spaceX, dan @starlink,” kata Thavisin dikutip dari Reuters.

Sebagai informasi sebelum pertemuan PM Thavisin dan Elon Musk digelar, Tesla diketahui telah lebih dulu menanamkan investasi dengan membuka showroom untuk memfasilitasi masyarakat Thailand yang ingin membeli mobil listrik Model 3 dan Model Y.

BERITA REKOMENDASI

Namun kemajuan kendaraan listrik Tesla dalam industri otomotif dunia yang semakin pesat, membuat Thavisin berambisi untuk mengajak kerjasama agar Tesla membangun pusat perakitan kendaraan listrik yang ramah terhadap lingkungan.

"Kami menantikan diskusi lebih lanjut. Nantikan kesuksesan yang lebih inspiratif dari terobosan #EV dan #SpaceExploration – tidak hanya bagi masyarakat Thailand tetapi juga komunitas global,” ujar cuitan Thavisin dalam platform X.

PM Thavisin bukanlah satu – satunya pejabat negara di Asia yang menyatakan ketertarikan pada Tesla, usai kendaraan listrik semakin populer di Asia Tenggara sejumlah negara diketahui telah lebih dulu menawarkan insentif yang menggiurkan untuk memikat Ceo Tesla.

Salah satunya Pemerintah Malaysia yang menawarkan insentif berupa pembebasan pajak jalan 100 persen hingga 31 Desember 2025. Lewat kebijakan tersebut, kendaraan listrik besutan Tesla yang dipasarkan di Malaysia dijual lebih murah ketimbang harga mobil listrik Tesla yang ditawarkan di pasar Asia.

Kemudian ada perdana Menteri India Narendra Modi yang awal Juni lalu menawarkan program insentif senilai 455,2 miliar dolar AS bagi Tesla agar bersedia menyiapkan proyek penyimpanan baterai dengan total 4.000 megawatt jam (MWh) di India.

Menyusul yang lainnya pemerintah Indonesia turut memberikan insentif secara cuma – cuma. Bagi mobil listrik yang memenuhi persyaratan berupa Tingkat Komponen Dalam Negeri minimal 40 persen maka akan mendapatkan potongan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 1 persen, dari yang seharusnya 11 persen.

Selain itu pemerintah juga memberi insentif bagi masyarakat yang ingin membeli kendaraan listrik, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga menawarkan tujuh insentif lainnya guna memikat investor agar membangun pabrik kendaraan listrik di Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas