Cerita Dian Ika, Pekerja Pabrik Rokok yang Sukses Kembangkan Bisnis Minuman Herbal dan Kue Kering
Dian Eka sukses merintis usaha rumahan minuman herbal dan kue kering yang kini berdampak positif bagi ekonomi keluarganya.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 pada tahun 2020 menjadi titik awal bagi Dian Ika Retnani (46) mernitis usaha. Di tengah situasi ekonomi sulit saat itu, Dian mendapatkan kesempatan merintis usaha rumahan yang kini berdampak positif bagi ekonomi keluarganya.
Dian Ika sehari-harinya merupakan pekerja di produksi Sigaret Kretek Tangan (SKT) Rungkut 2 PT HM Sampoerna Tbk. di Surabayasebagai group leader.
Meski masih aktif sebagai karyawan, Dian dan para karyawan Sampoerna didorong untuk lebih berdaya secara ekonomi dengan dibekali pengetahuan berbisnis melalui program Help, Overcome, Prepare, Energize (HOPE).
HOPE merupakan program dari Sampoerna yang memberikan pelatihan literasi keuangan dan kewirausahaan. Dari sinilah kisah bisnis Dian Ika dimulai.
Dian mengisahkan, pada masa awal pandemi, karyawan yang memiliki komorbiditas sepertinya diminta tetap berada di rumah untuk mengurangi risiko baginya.
Saat itu, ia difasilitasi dengan pelatihan untuk mengisi waktu, sekaligus bisa mencoba cara baru untuk dapat pemasukan tambahan, seperti melalui wirausaha.
“Saat itu ditawarin Sampoerna ikut Program HOPE secara online. Akhirnya, saya coba ikut daftar. Ada macam-macam pelatihan, ada soal pengelolaan keuangan, bikin minuman, kue kering. Semua ada dan semua saya ikuti. Saya cobain satu-satu. Alhamdulillah, akhirnya saya fokus di minuman herbal,” kata Dian dikutip Senin (25/9/2023).
Dian mencoba peruntungannya dengan menjajakan minuman herbal siap minum, seperti jamu beras kencur, sinom, dan kunyit asam.
“Saya cobain ke teman-teman saat mulai masuk kerja, ternyata mereka suka produk saya,” ujar ibu empat anak ini.
Bisnis minuman herbal Dian diberi merek “Dapur Mamat”. Tak hanya yang siap minum, ia juga mencoba mengolahnya menjadi minuman instan. Hal ini bermula dari temannya yang berasal dari Pekanbaru, Riau, meminta Dian mengirimkan minuman herbal olahannya dalam bentuk minuman instan atau bubuk.
Baca juga: Cerita Sukses Bos Properti Asal Surabaya Iwan Sunito Kembangkan Green Building di Australia
Kini, minuman herbal “Dapur Mamad” telah dipasarkan secara daring dan sudah dikirim ke Kalimantan hingga Papua.
Bisnis Dian kni semakin berkembang. Ia memanfaatkan segala ilmu yang didapatkannya melalui HOPE untuk terus berinovasi.
Selain minuman herbal, dia juga berbisnis kue kering “Villa Cookies” dan menjalankan bisnis jasa cuci pakaian alias laundry “Mamat Laundry”. Ketiga bisnis ini dijalankannya di luar dari kesehariannya sebagai karyawan Sampoerna.
“Usaha ini saya manage bersama suami. Kalau pesanan banyak, ya ada yang bantu. Misalnya pas Lebaran, banyak pesanan kue kering, dibantu tetangga,” kata Dian.
Baca juga: Melon Hidroponik, Kisah Sukses Petani di Mungkid Magelang Jateng
Ia mengerjakan semua pesanan yang datang setelah pulang bekerja. Capek, tetapi Dian mengaku senang bisa melakukannya. Apalagi, dari bisnis ini, Dian juga bisa meningkatkan perekonomian keluarga, kerabat, dan orang-orang di sekitarnya.
Dian mencontohkan, untuk bisnis laundry, ia dibantu para tetangganya dalam menjalankan, sehingga pada akhirnya usaha ini bisa membantu biaya hidup mereka. Dian juga mempekerjakan saudaranya yang selama ini tak memiliki pekerjaan. Oleh karena itu, bagi dia, bisnis ini tak hanya menghidupi keluarganya, tetapi juga keluarga-keluarga lainnya.
Dari Nol Pengetahuan Bisnis
Dian mengaku bersyukur tak menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan kepada karyawannya melalui Program HOPE. Ia tak menyangka bisa menjalankan beberapa bisnis berbekal pengetahuan yang didapatkannya di HOPE.
“Saya memang bertekad untuk mengembangkan segala ilmu yang saya dapat di Program HOPE. Sebelum ikut Program HOPE, saya enggak tahu apa pun soal bisnis. Saya cuma tahu kerja saja. Anak saya ada empat, dan semua masih sekolah. Jadi, usaha ini sangat membantu keluarga saya,” kata Dian.
“Dengan ada Program HOPE, pelan-pelan mulai terbuka pikiran saya. Dari saya enggak bisa jualan, sekarang saya bisa jualan. Dari enggak bisa bikin produk, diajarin sampai cara pemasaran, perizinan,” lanjut dia.
Baca juga: Rahasia Sukses Pebisnis Pakaian Anak Sukses Raup Cuan di Platform Social Commerce
Para karyawan yang mengikuti program HOPE juga sering mengikuti berbagai bazar dan pameran untuk memperkenalkan produknya. Selain itu, kata Dian, produknya juga dititipkan ke usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan program Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) sebagai bentuk kolaborasi.
“Berkolaborasi gitu. Jadi di Program HOPE ini saya dibimbing, dibina, dan dipantau terus dari pembimbing,” ujar Dian.
Ke depannya, Dian memiliki mimpi ingin membangun pabrik kecil-kecilan yang memproduksi minuman herbal dan kue kering. Ia juga ingin suatu saat bisa membeli mesin pengepres dan penggiling.
“Supaya bisa semakin berkembang usaha saya. Untuk laundry, mudah-mudahan bisa buka cabang,” kata dia.