Pemerintah Diminta Siapkan Regulasi dan Infrastruktur untuk Ekonomi Sirkular
Praktik ekonomi sirkular di Indonesia perlu terus didorong. Kolaborasi pemerintah dan masyarakat juga perlu didorong untuk mewujudkan ekonomi sirkular
Editor: Dodi Esvandi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Praktik ekonomi sirkular di Indonesia perlu terus didorong.
Di sisi lain, penting juga untuk mengetahui hal apa saja yang menjadi hambatan ekonomi sirkular di Indonesia.
Selebritas Luna Maya menyebut kolaborasi dengan pemerintah atau masyarakat perlu didorong untuk mewujudkan ekonomi sirkular.
Menurut Luna, tantangan yang harus dihadapi dan dibenahi adalah terkait regulasi, infrastruktur, dan insentif.
“Dari pemerintah mungkin (dukungan) regulasi harus jelas, serta infrastruktur. Namun, bila tanpa masyarakat yang patuh dan juga sadar akan ini (circular economy), akhirnya jadi sia-sia, nggak akan berjalan,” kata Luna Maya saat jadi pembicara di acara Katadata Sustainability Action for Future Economy (SAFE) 2023 Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (26/9/2023).
Direktur Evershine Tex Michael Sung melihat peningkatan kesadaran masyarakat serta dukungan regulasi dari pemerintah adalah hal yang dibutuhkan guna mendorong circular economy.
Baca juga: BRIN Siap Gandeng Industri dan Perguruan Tinggi untuk Mendukung Ekonomi Sirkular
“Makanya memang kita harus mendorong bahwa kesadaran dan pemahaman (masyarakat) itu penting. Di luar itu memang regulasi-regulasi (dibutuhkan),” katanya.
Di kesempatan yang sama Head of Public Affairs Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) Dhedy Adi Nugroho mengatakan insentif bagi para pelaku usaha juga dibutuhkan, terutama bagi industri yang sudah mulai melakukan berbagai macam peran dalam circular economy.
“Bukan hanya mendapatkan promosi, award. Tapi insentif yang benar-benar nyata, yang bisa secara bisnis mendukung proses ekonomi sirkular,” tegasnya.
CCEP Indonesia sendiri kata Dhedy, berkomitmen menjalankan praktik ekonomi sirkular di Indonesia.
“Kami menggunakan botol yang berasal dari botol dan diproduksi secara bertanggung jawab dan berkelanjutan, termasuk fasilitas produksi kami di Bekasi yang saat ini menggunakan panel surya 7,34 MWp dan menjadikannya sebagai instalasi panel surya terbesar pada fasilitas produksi terbesar di Asia Tenggara,” ujarnya.
Baca juga: Kemenko Marves: Indonesia Butuh Pembiayaan Bersama Layak Investasi untuk Ekonomi Sirkular
Dhedy bercerita, peran CCEP Indonesia dalam ekonomi sirkular di Indonesia bermula dari pengamatan yang dilakukan pada tahun 2000-an.
Menurutnya, hal ini sekaligus menegaskan posisi CCEP Indonesia bukanlah pemain baru dalam isu circular economy.
Salah satu inisiatif yang dilakukan CCEP Indonesia beserta brand Coca-Cola adalah peralihan dari kemasan botol kaca ke botol plastik.