Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Di Rakernas PDIP, Presiden Jokowi: Masalah Kedaulatan Pangan Tidak Mudah Diselesaikan

Presiden mengatakan tema Rakernas PDIP sangatlah relevan dengan yang dihadapi bangsa Indonesia sekarang ini.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Di Rakernas PDIP, Presiden Jokowi: Masalah Kedaulatan Pangan Tidak Mudah Diselesaikan
YouTube PDI Perjuangan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berpidato di Rakernas PDIP yang digelar di JIExpo, Jakarta Pusat pada Jumat (29/9/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Rakernas PDIP di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Kamis, (29/9/2023).

Dalam sambutannya, Presiden mengatakan tema Rakernas sangatlah relevan dengan yang dihadapi bangsa Indonesia sekarang ini.

Tema Rakernas yakni "Kedaulatan Pangan Untuk kesejahteraan Rakyat" merupakan masalah bangsa yang tidak mudah untuk dihadapi.

Baca juga: Megawati Kritik Impor Pangan di Rakernas PDIP, Ingin Adanya Komitmen untuk Berdikari

"Tapi betul-betuk sesuatu yang tidak mudah untuk diselesaikan," katanya.

Kedaulatan Pangan kata Presiden berkaitan dengan iklim yang kondisinya berubah sekarang ini.

Dampak dari perubahan iklim yang terjadi sudah mulai terasa dalam kehidupan sehari-hari.

BERITA REKOMENDASI

"Kenaikan suhu bumi, kekeringan dimana-mana, kemarau panjang, sehingga menyebabkan gagal tanam, menyebabkan gagal panen, dan super elnino yang ada di 7 provinis di negara kita juga mempengaruhi pasokan pangan pada rakyat kita Indonesia," katanya.

Selain masalah perubahan iklim, Presiden mengatakan tantangan dalam mewujudkan kedaulatan pangan adalah stabilitas geopolitik.

Memanasnya geopolitik global, membuat distribusi sejumlah komoditas pangan terhambat salah satunya gandum.

"Perang Ukraina kelihatannya perang di sana jauh dari kita, tapi ternyata gandum yang tadi disampaikan ibu Mega, gandum kita, kita impor gandum itu 11 juta ton dan hampir 30 persen dari Ukraina dan Rusia karena disana memang produsen gandum terbesar dunia," katanya.

Perang antar Rusia dan Ukraina kata Jokowi membuat 207 juta ton Gandum tertahan.

Jumlah tersebut terdiri dari 77 juta ton tidak bisa keluar Ukraina dan 130 juta ton tidak bisa keluar Rusia.

"Sehingga yang terjadi adalah di Afrika di Asia maupun di Eropa sendiri kekurangan pangan itu betul-betul nyata dan terjadi," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas