Industri Kopi di Indonesia Punya Potensi
Kemenparekraf menyebut industri kopi Indonesia punya potensi yang cukup besar.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Endra Kurniawan
Contoh, kopi Malabar yang berasal dari Jawa Barat, di sebelahnya ada tanaman lain seperti cabai.
"Seperti di Malabar ada cabai, di sebelahnya ada tanaman lain, jadi menambah pendapatan juga. Jadi cerita kopi nggak kurang," kata Made.
Baca juga: Produksi Kopi 2022 Mencapai 794,8 Ribu Ton, Indonesia Berpeluang Lakukan Hilirisasi Kopi
Selain itu, industri kopi juga bisa mendorong pariwasata Indonesia.
Kopi-kopi Indonesia biasanya tumbuh di wilayah yang indah dan menarik perhatian.
"Sehingga bisa menjadi story yang menarik untuk wisata," imbuhnya.
Lebih lanjut, Made pun mengungkapkan selamat pada Group CEO of Kenangan Brands Edward Tirtanata dan Co-CEO sekaligus Co-Founder of Kopi Kenangan James Prananto atas pembukaan dua gerai di Singapura.
Gerai Kenangan Coffee pertama di Raffles City Singapura sedangkan yang kedua berada di Kopi Kenangan lagi akan dibuka di terminal 2 Changi Aiport.
Kopi Kenangan di Singapura menjadi Kenangan Coffee sebagai merek internasional yang digunakan di luar Indonesia.
Kata "Coffee" menggantikan kata "Kopi" mengingat tak semua orang di luar Indonesia mengetahui arti kata "kopi"
Dengan identitas kopi Indonesia, gerai Kenangan Coffee tentunya menggunakan biji kopi dari Indonesia.
Baca juga: Perluas Pasar Ekspor, BRI UMKM EXPORT BRILIANPRENEUR Bawa UMKM Kopi Tembus Pasar Internasional
Seperti Sidikalang dan Flores, sekitar 80 persen merupakan arabika, serta menu kopi dengan gula aren.
Harga satu gelas kopi dibanderol mulai 2,9 hingga 7,9 dolar Singapura dengan menu yang hampir sama dengan di Indonesia
Edward pun ungkap jika gula aren akan jadi ciri khas di Indonesia yang tidak bisa ditemukan di mana pun
"Gula aren sangat Indonesia ya. Bisa dibilang kultur Indonesia banget begitu ya. Kita bawa dan semoga ini bisa menjadi suatu habbit baru, bukan hanya Asia Tenggara tetapi juga globally untuk mengonsumsi kopi Indonesia apa lagi gula aren," pungkas Edward.