Industri Kopi di Indonesia Punya Potensi
Kemenparekraf menyebut industri kopi Indonesia punya potensi yang cukup besar.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Endra Kurniawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Industri kopi Indonesia punya potensi yang cukup besar.
Hal ini diungkapkan oleh Deputi Bidang Pemasaran Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (disingkat Kemenparekraf RI) Ni Made Ayu Marthini.
Menurutnya, Indonesia memiliki beragam jenis kopi dengan cita rasa yang berbeda.
"Kopi Indonesia tidak hanya dari satu daerah. Rasa kopi di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT) Sulawesi, Papua itu berbeda," ungkapnya pada awak media di pembukaan gerai Kopi Kenangan di Singapura, Kamis (28/9/2023).
Ciri khas ini tidak bisa ditemukan di dunia. Made pun mencontohkan di luar negeri.
Baca juga: Kopi Kenangan Buka Gerai Pertama di Raffles City Singapura
Tiap negara, punya kopi. Bamun sebagian besar punya rasa dan aroma yang serupa.
Menurutnya hal ini dikarenakan letak geografis Indonesia yang strategis.
"Karena berada di cincin api. Apa pun rasanya berbeda, vegetasi yang ada di sekitarnya," kata Made.
Oleh karena itu, Made menyambut baik pembukaan gerai Kopi Kenangan di Singapura.
Langkah ini, menurut Made tidak hanya mengenalkan brand saja, tapi juga kopi Indonesia.
Menurut Made, industri kopi juga terkait dengan industri lainnya.
"Jadi kopi itu, kalau kami melihatnya bisa menghidupkan ekosistem para petani (kopi)" kata Made.
Selain membatu petani, kopi juga dapat memajukan sektor pertanian lain.
Contoh, kopi Malabar yang berasal dari Jawa Barat, di sebelahnya ada tanaman lain seperti cabai.
"Seperti di Malabar ada cabai, di sebelahnya ada tanaman lain, jadi menambah pendapatan juga. Jadi cerita kopi nggak kurang," kata Made.
Baca juga: Produksi Kopi 2022 Mencapai 794,8 Ribu Ton, Indonesia Berpeluang Lakukan Hilirisasi Kopi
Selain itu, industri kopi juga bisa mendorong pariwasata Indonesia.
Kopi-kopi Indonesia biasanya tumbuh di wilayah yang indah dan menarik perhatian.
"Sehingga bisa menjadi story yang menarik untuk wisata," imbuhnya.
Lebih lanjut, Made pun mengungkapkan selamat pada Group CEO of Kenangan Brands Edward Tirtanata dan Co-CEO sekaligus Co-Founder of Kopi Kenangan James Prananto atas pembukaan dua gerai di Singapura.
Gerai Kenangan Coffee pertama di Raffles City Singapura sedangkan yang kedua berada di Kopi Kenangan lagi akan dibuka di terminal 2 Changi Aiport.
Kopi Kenangan di Singapura menjadi Kenangan Coffee sebagai merek internasional yang digunakan di luar Indonesia.
Kata "Coffee" menggantikan kata "Kopi" mengingat tak semua orang di luar Indonesia mengetahui arti kata "kopi"
Dengan identitas kopi Indonesia, gerai Kenangan Coffee tentunya menggunakan biji kopi dari Indonesia.
Baca juga: Perluas Pasar Ekspor, BRI UMKM EXPORT BRILIANPRENEUR Bawa UMKM Kopi Tembus Pasar Internasional
Seperti Sidikalang dan Flores, sekitar 80 persen merupakan arabika, serta menu kopi dengan gula aren.
Harga satu gelas kopi dibanderol mulai 2,9 hingga 7,9 dolar Singapura dengan menu yang hampir sama dengan di Indonesia
Edward pun ungkap jika gula aren akan jadi ciri khas di Indonesia yang tidak bisa ditemukan di mana pun
"Gula aren sangat Indonesia ya. Bisa dibilang kultur Indonesia banget begitu ya. Kita bawa dan semoga ini bisa menjadi suatu habbit baru, bukan hanya Asia Tenggara tetapi juga globally untuk mengonsumsi kopi Indonesia apa lagi gula aren," pungkas Edward.