Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pemerintah Batasi Pembelian Beras di Ritel Modern, Ini Penjelasan Mendag Zulhas

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) buka suara soal pembatasan pembelian beras kategori premium sebanyak 10 kg per hari per konsumen.

Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pemerintah Batasi Pembelian Beras di Ritel Modern, Ini Penjelasan Mendag Zulhas
Warta Kota
Ilustrasi. Pekerja mengangkat beras untuk kemudian disalurkan ke masyarakat sebagai program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) beras 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) buka suara soal pembatasan pembelian beras kategori premium sebanyak 10 kg per hari per konsumen.

Adapun pembatasan ini terjadi di sejumlah toko ritel.

Seperti diketahui, beras di sejumlah ritel modern umumnya dikemas seberat 5 kg per kemasan.

Baca juga: TikTok Shop Resmi Ditutup, Mendag Zulhas Minta Para Sellernya Lakukan Hal Ini

Dengan begitu, masyarakat hanya bisa membeli 2 kemasan beras per harinya.

Merespons persoalan ini, Zulhas mengatakan hal ini dilakukan untuk mencegah modus oknum oplos beras.

Sebab, hingga kini masih ada beberapa oknum yang mengoplos beras, kemudian dijual kembali.

“Jadi, setiap orang boleh beli beras dua kantong (5 kg) atau 10 kg, itu maksudnya mencegah agar tidak diborong kemudian dioplos. Ada orang sekarang dia namanya usaha, walaupun ada Satgas, ada juga yang bandel,” kata Zulhas saat ditemu di Kantor Kemendag, Selasa (5/10/2023).

Berita Rekomendasi

“Belinya banyak dibongkar lagi, dicampur, harganya mahal. Oleh karena itu, dibuat kebijakan (bisa) beli dua (kemasan beras). Kalau gitu dia kan nggak seberapa, (oplos beras) nggak akan terjadi. Tapi kalau dia bisa borong banyak, bisa borong 10 ton (beras), bisa dioplos sama beras medium lainnya, ” imbuhnya.

Ketua Umum PAN ini pun menilai kebijakan ini dihadirkan demi mencegah kerugian.

Baca juga: Pembelian Beras Dibatasi, Jusuf Kalla: Kita Tak Bisa Mengurangi Makan

Terlebih beras tersebut memiliki kualitas baik dengan harga yang terjangkau. Upaya ini juga dilakukan untuk memastikan stok beras yang dikelola pemerintah aman.

“Karena ini berasnya bagus sekali, wangi. Walaupun harganya Rp 10.500, tetapi berasnya itu bagus sekali nggak kalah dari beras premium. Jadi, disinyalir ada yang membeli banyak, kemudian dioplos, dijual lagi kan kasian merugikan yang lainnya,” tutupnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas