Perkuat Ekosistem Pangan Nasional, BUMN Holding Pangan Bidik Perolehan Laba
Langkah pemerintah membangun sektor pangan nasional harus didukung penguatan peran para pelaku usaha pangan.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Langkah pemerintah membangun sektor pangan nasional harus didukung penguatan peran para pelaku usaha pangan.
Satu di antaranya, BUMN Holding Pangan ID FOOD yang dibentuk pemerintah untuk mendukung ketahanan pangan, inklusivitas, dan mewujudkan perusahaan pangan berkelas dunia.
Direktur Utama ID FOOD Frans Marganda Tambunan mengatakan, jelang tahun kedua pasca pembentukan, ID FOOD telah mengerjakan sejumlah program strategis untuk perbaikan kinerja internal dan penguatan ekosistem pangan nasional.
Baca juga: Update Harga Pangan di Jabodetabek, 10 Oktober: Beras, Gula, Minyak, Telur dan Bawang Relatif Stabil
“Pada tahun 2021 ID FOOD tercatat menorehkan pendapatan Rp 15,3 triliun dan meningkat menjadi Rp 15,7 triliun di tahun 2022,” ujar Frans dikutip Kamis (12/10/2023).
Menurutnya, aset perusahaan juga terus mengalami peningkatan signifikan dari Rp 27,9 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp 28,6 triliun di tahun 2022.
Dari sisi EBITDA atau earning before interest tax perusahaan juga mengalami tren positif, di mana dari tahun 2021 ke tahun 2022 mengalami peningkatan 51,8 persen dan diproyeksikan terus meningkat pada tahun 2023.
“Pada tahun 2021 ID FOOD mencatat EBITDA Rp 247 miliar, tumbuh di tahun 2022 menjadi Rp 375 miliar dan ditargetkan menyentuh Rp 655 miliar di tahun 2023 ini. Kami optimis terus mengalami pertumbuhan, hal ini seiring gerakan transformasi EBITDA yang sedang digencarkan ID FOOD Group,” tuturnya.
Frans mengatakan, perbaikan kinerja keuangan ini tentunya mengarah kepada capaian positif laba di tahun 2023.
“Pada tahun ini kami optimis bisa meraih laba. Ini artinya pertama kali Holding BUMN Pangan mencatatkan laba sejak dibentuk. Kami harap ini menjadi momentum yang baik untuk penguatan sektor pangan ke depan,” ungkapnya.
Baca juga: Jokowi Ingatkan Imbas Perang Rusia-Ukraina pada Harga Pangan, Sebut Impor Gandum Capai 11 Juta Ton
Ia menambahkan, catatan pencapaian dan proyeksi tersebut merupakan bagian dari target kinerja yang telah dicanangkan dalam road map Holding BUMN Pangan.
Pada periode awal atau di tahun 2022-2023 ini pihaknya mengaku fokus melakukan perbaikan mendasar atau Fix The Fundamental.
“Fix the fundamental Holding BUMN Pangan meliputi transformasi keuangan jangka panjang, seperti restru utang dan transformasi EBITDA, streamlining anak usaha, serta optimalisasi aset," paparnya.
Proses perbaikan lainnya yang terus dilakukan, tambahnya, terkait aspek pengadaan, terutama optimalisasi supply chain serta production excellence dalam rangka mendorong proses produksi berjalan efisien, sehingga dapat menurunkan Harga Pokok Produksi (HPP).
“Revitalisasi dan perbaikan alat produksi menjadi faktor kunci yang ID FOOD terus dorong, sehingga kita punya HPP yang kompetitif," ucapnya.