BRI Finance Perluas dan Perdalam Penetrasi Pasar dengan Transformasi Digital
Transformasi akan memperkuat strategi perusahaan yang saat ini difokuskan untuk memperbesar segmen konsumer.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) berupaya untuk memperluas dan memperdalam penetrasi pasar.
Langkah yang dilakukan ialah menggunakan strategi transformasi digital. Langkah ini sekaligus komitmen Perseroan menjadi perusahaan pembiayaan dengan layanan terintegrasi.
Direktur Manajemen Risiko BRI Finance Ari Prayuwana, mengatakan bahwa transformasi akan memperkuat strategi perusahaan yang saat ini difokuskan untuk memperbesar segmen konsumer.
Baca juga: Konsisten Beri Layanan Terbaik, BRI Raih 9 Penghargaan Best Contact Center Indonesia 2023
"Oleh karena itu, transformasi digital dalam model bisnis maupun proses bisnis perlu ditempuh untuk menjaga penetrasi dan perluasan pasar yang berkelanjutan. Hal itu diiringi pula dengan transformasi culture. Kami pun memperkuat sinergi dengan BRI sebagai perusahaan induk," tutur Ari, Jumat (13/10/2023).
Dengan transformasi, perusahaan akan lebih siap menghadapi tantangan dalam kondisi eksternal yang dinamis atau bahkan tantangan tak terduga seperti pandemi Covid-19.
Pandemi disebut berhasil memengaruhi perusahaan untuk berubah, dari segi kegiatan operasional maupun bisnis perseroan.
Transformasi digital yang dijalankan perusahaan untuk mendukung pengembangan bisnis ke depan terus dilakukan guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi bisnis serta operasional perusahaan.
Sedangkan transformasi culture, penerapan budaya kerja dilakukan oleh seluruh pekerja BRI Finance secara berjenjang melalui KPI yang terintegrasi dari Direksi hingga seluruh pekerja.
"Karena kunci keberhasilan transformasi harus dilakukan menyeluruh oleh seluruh organ perusahaan dengan komitmen yang kuat. Tentunya dilakukan monitoring, review, evaluasi, dan perbaikan berkelanjutan secara periodik untuk mencapai performa maksimal dan berkelanjutan," ucap Ari.
Transformasi digital Perseroan sekarang terwujud melalui pengembangan aplikasi myBRIf sebagai channel distribusi dan aplikasi proses bisnis digital untuk tenaga pemasar.
"Melalui digital enhancement kami memperlakukan konsumen itu lebih istimewa, lebih spesifik, bisa ada pembeda dengan yang lain. Makanya kami melakukan reengineering di berbagai sisi khususnya aplikasi utama yaitu myBRIf," ungkap Ari.
Pada tahun ini, BRI Finance akan memperkuat aplikasi myBRIf dengan menambahkan fitur digital signature.
"Ini menjadi langkah strategis pengembangan aplikasi myBRIf agar ke depan dapat memfasilitasi e-contract bagi customer existing," jelasnya.
Awalnya myBRIf diperuntukkan sebagai sarana referral dari para agen kepada tenaga pemasar BRI Finance.
Kemudian tenaga pemasar menindaklanjutinya dengan melakukan survei kelayakan calon nasabah.
"Saat ini myBRIf semakin berkembang menjadi media boarding customer, personalisasi nasabah, hingga transaksi pembayaran maupun proses top up. Strategi transformasi bertujuan memperkuat fundamental perusahaan dalam mengoptimalkan seluruh potensi bisnis dan meningkatkan bisnis perusahaan yang sustain," terang Ari.