Kampanye Lestarikan Hutan Karbon, 500 Bibit Pohon Ditanam di Cagar Alam Rawa Danau
Demi menjaga eksistensi hutan Indonesia, masyarakat internasional melabeli tanah Nusantara ini sebagai paru-paru dunia.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Luas hutan Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan, padahal Indonesia menjadi harapan bagi kelangsungan hidup manusia di dunia.
Demi menjaga eksistensi hutan Indonesia, masyarakat internasional melabeli tanah Nusantara ini sebagai paru-paru dunia.
Dalam upaya mendukung pelestarian hutan Indonesia, PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) terus melakukan upaya penanaman bibit pohon.
Baca juga: Menperin Ungkap Emisi Karbon EV Lebih Besar dari Mobil Hybrid Hingga ICE, Ini Sebabnya
"Hari ini kita tanam 500 bibit pohon diantaranya jenis Gempol, sasalaman dan Tangtalang. Sebelumnya di Balikpapan kita juga tanam 200 pohon bibit mangrove. Ini akan terus kami galakkan," ujar Manager Humas PPLI, Arum Tri Pusposari di kawasan Rawa Danau, dalam keterangan yang diterima, Minggu (15/10/2023).
Untuk program kali ini PPLI mengandeng NGO yang bergerak di isu Lingkungan Indonesia CARE dan Aliansi Jurnalis Peduli Lingkungan Indonesia (AJPLI)
Dalam kesempatan tersebut Direktur Eksekutif Indonesia CARE Lukman Azis Kurniawan mengungkapkan setiap orang membutuhkan oksigen setiap hari selama hidup.
"Satu orang membutuhkan asupan oksigen yg diproduksi oleh minimal 5 pohon dengan diameter 12 cm. Jadi kalau Jakarta misalnya penduduknya 13 juta, sedangkan jumlah pohon di jakarta hanya 4,7 juta. Maka Jakarta defisit Pohon hingga 60 juta pohon. Wajar jika udara di jakarta terasa sesak," ungkapnya.
Untuk itu dia berharap apa yang dilakukan PPLI bisa terus berlanjut dan diikuti oleh perusahaan-perusahaan lainnya.
"Harapan kami semua perusahaan di Indonesia berperan aktif dalam penyelamatan hutan karbon. Kampanye ini akan digalakkan oleh Indonesia CARE," ujar Lukman.
Dalam kegiatan penanaman tersebut, dilokasi yang sama PPLi bersama Indonesia Care dan AJPLI juga menggelar Ngobrol peduli Lingkungan atau disingkat Ngopling.
"Ngopling hari ini bertema Selamatkan Hutan Demi Masa depan Generasi Mendatang. Tujuannya untuk mengajak semua stakeholder menyelamatkan hutan yang penting bagi kehidupan manusia," ujar Ketua AJPLI, Fazri Rizkya.
Acara dihadiri Kabid Pengelolaan Sampah, Limbah B3, dan Pengendalian Pencemaran DLHK Provinsi Banten Ruli Riatno, Kabid PDAS DLHK Provinsi Banten Adib Sholihin serta Kepala Resort Konservasi Wilayah I Cagar Alam Rawa Danau & Gunung Tukung Gede, Balai Besar KSDA Jawa Barat, Agris Sapta.
Dalam diskusi tersebut Ruli Riatno mengatakan, adanya perubahan iklim sangat berkontribusi terhadap ekosistem serta kualitas udara yang tentunya berdampak terhadap masyarakat.
"Apalagi kita ketahui bersama kota Serang banyak didirikan industri skala menengah hingga besar, jika dalam pengelolaan alam dan lingkungan tidak bersinergi akan berdampak terhadap kualitas pencemaran," kata Ruli.