Bambang Soesatyo Dorong Percepatan Migrasi Kendaraan Konvensional ke Kendaraan Listrik
Sektor transportasi melepas emisi karbondioksida (CO2) sebanyak 280 juta ton pada 2020.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengungkapkan tantangan industri otomotif saat ini dalam menuju era netralitas karbon atau net zero emission (NZE) pada 2060.
Sebagai satu dari sekian penyumbang terbesar emisi karbon di Indonesia, sektor transportasi melepas emisi karbondioksida (CO2) sebanyak 280 juta ton pada 2020, diprediksi membengkak menjadi 860 juta ton pada 2060.
Adapun angka tersebut berdasarkan data milik Direktorat Mega Proyek dan EBT PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Baca juga: Kemenperin: Kapasitas Produksi Kendaraan Listrik Roda Dua dan Tiga Capai 1,4 Juta Unit Per Tahun
Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu pun mengatakan, tidak hanya melalui kendaraan listrik untuk mengurangi emisi gas buang, kini dunia otomotif juga sedang berusaha menghadirkan kendaraan tenaga surya serta kendaraan tenaga hydrogen.
"Sebagaimana telah dilakukan Sono Motors asal Jerman yang telah menghadirkan sebuah mobil tenaga surya bernama Sion sebagai pilihan mobilitas yang terjangkau dan ramah lingkungan," kata Bamsoet dalam Kick Off Green Energy Percepatan Transformasi Energi Listrik di Indonesia yang diselenggarakan Tribun Network Kompas Gramedia dengan PT PLN Persero, di Jakarta, Rabu (18/10/2023).
Pria yang juga Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) itu mengatakan, industri otomotif harus mempersiapkan diri sejak sekarang, sehingga tidak ketinggalan.
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian tahun 2020, populasi kendaraan roda empat bermesin pembakaran internal (mobil ICE) mencapai 17,5 juta unit dan menghasilkan emisi karbon 59,3 juta ton.
Kemudian, jumlah sepeda motor ICE sebanyak 100,5 juta unit dengan emisi karbon 36 juta ton.
Tahun 2030, jumlah mobil ICE diprediksi naik menjadi 25,8 juta unit dengan emisi karbon 92,2 juta ton.
Jumlah motor ICE diprediksi naik menjadi 158,42 juta unit pada 2030 serta menghasilkan emisi 55 juta ton karbon.
Berkaca pada itu, Bamsoet memandang percepatan penggunaan kendaraan listrik saat ini merupakan sebuah keniscayaan.
"Berdasarkan UU No. 16/2016 tentang Pengesahan Paris Agreement, komitmen Indonesia pada tahun 2030 menargetkan penurunan gas rumah kaca sebesar 29 persen dengan kemampuan sendiri, dan 41 persen dengan bantuan internasional," kata Ketua DPR RI ke-20 itu.
"Serta menurunkan emisi sektor energi 314 juta ton dengan kemampuan sendiri, dan 441 juta ton dengan bantuan internasional," lanjutnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.