Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Bisnis

Bambang Soesatyo Dorong Percepatan Migrasi Kendaraan Konvensional ke Kendaraan Listrik

Sektor transportasi melepas emisi karbondioksida (CO2) sebanyak 280 juta ton pada 2020.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Bambang Soesatyo Dorong Percepatan Migrasi Kendaraan Konvensional ke Kendaraan Listrik
Tribunnews/JEPRIMA
Ketua Umum IMI Bambang Soesatyo, Plt Sekjen Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika, Excecutive Vice President Pengembangan Produk Niaga PLN Ririn Rachmawardini dan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra saat menjadi pembicara pada acara talkshow Percepatan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia di Gedung Kompas Gramedia, Jakarta Barat, Rabu (18/10/2023). Pada acara tersebut Bambang Soesatyo menyebutkan pemerintah bergerak untuk mendorong percepatan adopsi EV dengan memberikan insentif, lalu DKI juga memberikan free parking dan saat ini Kementerian Perindustrian memberikan diskon pajak barang mewah dari 75 persen menjadi 60 persen. Tribunnews/Jeprima 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengungkapkan tantangan industri otomotif saat ini dalam menuju era netralitas karbon atau net zero emission (NZE) pada 2060.

Sebagai satu dari sekian penyumbang terbesar emisi karbon di Indonesia, sektor transportasi melepas emisi karbondioksida (CO2) sebanyak 280 juta ton pada 2020, diprediksi membengkak menjadi 860 juta ton pada 2060.

Adapun angka tersebut berdasarkan data milik Direktorat Mega Proyek dan EBT PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Baca juga: Kemenperin: Kapasitas Produksi Kendaraan Listrik Roda Dua dan Tiga Capai 1,4 Juta Unit Per Tahun

Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu pun mengatakan, tidak hanya melalui kendaraan listrik untuk mengurangi emisi gas buang, kini dunia otomotif juga sedang berusaha menghadirkan kendaraan tenaga surya serta kendaraan tenaga hydrogen.

"Sebagaimana telah dilakukan Sono Motors asal Jerman yang telah menghadirkan sebuah mobil tenaga surya bernama Sion sebagai pilihan mobilitas yang terjangkau dan ramah lingkungan," kata Bamsoet dalam Kick Off Green Energy Percepatan Transformasi Energi Listrik di Indonesia yang diselenggarakan Tribun Network Kompas Gramedia dengan PT PLN Persero, di Jakarta, Rabu (18/10/2023).

Pria yang juga Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) itu mengatakan, industri otomotif harus mempersiapkan diri sejak sekarang, sehingga tidak ketinggalan.

Berita Rekomendasi

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian tahun 2020, populasi kendaraan roda empat bermesin pembakaran internal (mobil ICE) mencapai 17,5 juta unit dan menghasilkan emisi karbon 59,3 juta ton.

Kemudian, jumlah sepeda motor ICE sebanyak 100,5 juta unit dengan emisi karbon 36 juta ton.

Tahun 2030, jumlah mobil ICE diprediksi naik menjadi 25,8 juta unit dengan emisi karbon 92,2 juta ton.

Jumlah motor ICE diprediksi naik menjadi 158,42 juta unit pada 2030 serta menghasilkan emisi 55 juta ton karbon.

Berkaca pada itu, Bamsoet memandang percepatan penggunaan kendaraan listrik saat ini merupakan sebuah keniscayaan.

"Berdasarkan UU No. 16/2016 tentang Pengesahan Paris Agreement, komitmen Indonesia pada tahun 2030 menargetkan penurunan gas rumah kaca sebesar 29 persen dengan kemampuan sendiri, dan 41 persen dengan bantuan internasional," kata Ketua DPR RI ke-20 itu.

"Serta menurunkan emisi sektor energi 314 juta ton dengan kemampuan sendiri, dan 441 juta ton dengan bantuan internasional," lanjutnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas