Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Bappebti Tengah Godok Insentif untuk Gaet Lebih Banyak Perusahaan Gabung Bursa CPO

Didid Noordiatmoko mengatakan, kini sedang disiapkan insentif bagi perusahaan yang bergabung di bursa Crude Palm Oil

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Sanusi
zoom-in Bappebti Tengah Godok Insentif untuk Gaet Lebih Banyak Perusahaan Gabung Bursa CPO
Endrapta Pramudiaz/Tribunnews.com
Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Didid Noordiatmoko ketika ditemui acara peluncuran bursa CPO Indonesia di Hotel Mulia Jakarta, Jumat (13/10/2023). 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Didid Noordiatmoko mengatakan, pihaknya sedang menyiapkan insentif bagi perusahaan yang bergabung di bursa Crude Palm Oil (CPO).

Sebagai bursa yang bersifat sukarela, insentif ini disiapkan sebagai upaya menarik lebih banyak lagi perusahaan bergabung ke bursa CPO.

Baca juga: Ini Berbagai Keuntungan yang Didapat Sejak Indonesia Miliki Bursa CPO Sendiri

Saat ini, ada 18 perusahaan yang tergabung dalam bursa CPO. Terbaru, ada 14 perusahaan yang disebut sedang dalam proses onboarding.

"Kami next step-nya adalah mengkaji memberikan insentif secara besarannya. Artinya, nanti yang akan masuk bursa, itu apa insentifnya," ujar Didid di kantor ICDX, Jakarta Pusat, Jumat (20/10/2023).

"Ini (bursa CPO) kan sukarela. Sukarela hanya bisa sukses kalau ada sesuatu yang membuat orang ingin gitu kan. Antara lain adalah insentif. Nah insentifnya itu apa," lanjutnya.

Didid bilang, insentif ini akan berkaitan dengan pajak. Berhubung pajak di luar yurisdiksi Bappebti, ia mengatakan harus mengajak diskusi Badan Kebijakan Fiskal (BKF).

Berita Rekomendasi

"Ketika kami sudah ke BKF, kami harus sudah punya konsepnya dulu seperti apa," ujar Didid.

Baca juga: Bappebti: Perdagangan di Bursa CPO Indonesia Berjalan Mulai 23 Oktober 2023

"Kami tadi bicara fiskalnya gimana atau kemudahan prosedurnya gimana. Ini sedang kami godok," sambungnya.

Didid berharap dalam waktu dekat sudah bisa terumuskan insentifnya, sehingga bisa sejalan dengan target terciptanya price reference pada bulan pertama 2024.

Hari ini, bursa CPO telah resmi mencatatkan transaksi perdananya. Pada perdagangan perdana di sesi pertama ini, hanya ada satu transaksi yang terjadi. Ada 4 lot yang diperdagangkan. Adapun satu lot di bursa CPO sama dengan 25 metrik ton minyak kelapa sawit.

Pada sesi pertama hari ini, perdagangan dibuka di harga CPO Rp12.485 per kg, dan ditutup di harga Rp11.305 per kg.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas