Cerita Karyawan Isuzu Indonesia Bekerja di Pabrik Fujisawa, Singgung soal Etos Kerja
Siswanto mengaku beruntung ketika terpilih menjadi salah satu karyawan Isuzu Astra Motor Indonesia yang dikirim ke Pabrik Isuzu Fujisawa
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, FUJISAWA - Siswanto mengaku beruntung ketika terpilih menjadi salah satu karyawan Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) yang dikirim ke Pabrik Isuzu Fujisawa untuk mengikuti program On Job Training (OJT).
Sebab, program ini menurutnya bisa menjadi langkah dalam upaya meningkatkan skill di bidang yang ia geluti.
“Program yang saya jalani ini lebih kepada peningkatan atau upskill karyawan, mulai dari teknologi sampai mentalitas kerja kita,” kata Siswanto saat ditemui di kawasan Yokohama, Jepang, Senin (23/10/2023).
Baca juga: Intip Jeroan Pabrik Isuzu di Fujisawa, Kolaborasi Manusia dengan Robot
Siswanto sudah berada di Jepang dan bekerja di Pabrik Fujisawa sekira setahun lebih. Dia mengaku sudah terbiasa dengan budaya orang Jepang.
“Semua serba teratur,” katanya.
Selama mengikuti program ini, Siswanto mengungkapkan kejujuran adalah perilaku yang paling dijunjung tinggi orang-orang Jepang.
Baca juga: Isuzu Siapkan Giga Fuel Cell di Japan Mobility Show 2023
Etos kerja yang tinggi pun dia rasakan. Karyawan di Jepang, khususnya di Pabrik Isuzu Fujisawa selalu maksimalkan waktu yang ada untuk bekerja.
Tak jarang suasana hening terasa di ruang-ruang kantor, sebab karyawan lebih memilih fokus mengerjakan tugasnya ketimbang berbincang-bincang.
Hal positif lainnya yang dapat dipetik dari orang Jepang, lanjut Siswanto, adalah ketepatan waktu.
“Mereka kalau sudah janjian jam sekian, biasanya datang 10 menit lebih dulu. Misalkan kalau ada rapat jam 10 pagi. Biasanya karyawan sudah siap di ruangan jam 09.50 atau bahkan jam 09.45,” ucapnya.
Sementara itu, Erwin Sinaga, salah saru karyawan yang mengikuti program OJT menceritakan budaya tertib orang-orang Jepang membuat dirinya takjub.
“Pengalaman yang paling saya suka, saya belajar bagaimana kejujuran dijunjung tinggi, bahkan terhadap diri sendiri. Kalau kita tidak mampu kerja, ya harus kita utarakan. Sehingga jadi kebiasaan yang baik dan membuat ketertiban. Pernah suatu ketika, ada perayaan di malam hari, paginya sudah rapih lagi (tidak ada sampah). Itu bentuk kejujuran, yang menimbulkan ketertiban. Di pabrik pun seperti itu juga,” kata Erwin.
Baca juga: Layanan Spare Part Consignment Isuzu Solusi Kebutuhan Komponen Konsumen
Ia pun takjub dengan teknologi dan manajemen di pabrik Isuzu Fujisawa.
“Mereka teknologinya sudah banyak menggunakan robot. Bahkan di lini painting sudah semuanya robot. Sistem kerjanya sudah lebih tertata. Manajemen produksi untuk satu tahun sudah di rencanakan matang. Mau bikin apa sudah ketahuan,” ungkap Erwin, yang dikirim ke Jepang pada tahun 2013.
Bagi Erwin, pengalaman mengikuti program OJT Isuzu Jepang selama 6 bulan cukup mengubah pola pikir serta etos kerjanya.
“Isuzu Indonesia rutin mengirim karyawannya untuk training di Jepang. Saya ditugaskan 6 bulan, sebulan pertama belajar bahasa dan budaya. Mulai kerja bulan kedua, sampai bulan ke enam. Lalu ada dua minggu training Isuzu Monozukuri, yakni belajar standar proses manufaktur serta manajemen,” ujarnya.
Saat ini pabrik Isuzu (Karawang Plant) sudah menerapkan standar Isuzu global. Ketakjubannya akan teknologi Isuzu yang dikenal jagonya diesel modern, kala itu sempat membuatnya tersenyum-senyum sendiri.
Di benaknya saat itu, kok bisa kendaraan niaga, namun teknologi dan fitur-fiturnya sudah seperti kendaraan penumpang.