Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kadin: Pemberdayaan UMKM Berperan Penting Atasi Stunting

Yuki menegaskan pentingnyabkolaborasi kerja besar dengan tematik Kadin di kepengurusan yang dipimpin Arsjad Rasjid.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kadin: Pemberdayaan UMKM Berperan Penting Atasi Stunting
Reynas Abdila/Tribunnews.com
Plh. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Yuki Nugrahawan Hanafi, Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra, dan Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Plh. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Yuki Nugrahawan Hanafi mengatakan penanganan stunting atau gagal tumbuh tidak bisa lepas dari pengaruh tingkat pemberdayaan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Menurutnya, dua hal ini berkaitan erat karena stunting terjadi sejalan dengan tingkat ekonomi masyarakat daerah.

“Penanganan stunting dan peningkatan kewirausahaan menjadi dua hal untuk kita mencapai Indonesia Emas 2045,” kata Yuki dalam wawancara eksklusif dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Kantor Tribun Network, Palmerah, Jakarta, Selasa (24/10/2023).

Baca juga: Tekan Prevalensi Stunting dan Gelorakan Gemarikan, PSDKP KKP Salurkan 28,5 Ton Produk Ikan

Yuki menegaskan pentingnya kolaborasi kerja besar dengan tematik Kadin di kepengurusan yang dipimpin Arsjad Rasjid.

“Inklusif tapi juga harus progresif sesuai dengan perkembangan,” urainya.

Kadin Indoensia sendiri memiliki empat pilar utama dalam mendorong penurunan angka stunting sekaligus meningkatkan pelaku UMKM.

Berita Rekomendasi

Keempat pilar tersebut antaranya lain penanganan masalah kesehatan, keberlanjutan (sustainability), kewirausahaan atau UMKM serta konsolidasi internal.

Sebagai induk organisasi dunia usaha, Kadin mencoba in line dengan pemerintah dalam pengentasan stunting di mana sudah ada Perpres nomor 72 tahun 2021.

Menurut Yuki, hal ini sangat mendukung, memfasilitasi sekaligus menciptakan pelaku UMKM untuk dapat naik kelas.

“Jadi tidak hanya fokus pada penanganan stuntingnya tetapi bagaimana kita bisa memberdayakan ekonomi daerah. Itu juga menjadi kata kunci,” tukasnya.

“Kita tidak mau terjebak di dalam middle income trap tapi buat saya dua hal ini yang sangat fundamental. Stunting ini salah satunya bagaimana kita mau sejahtera kalau masih ada hal-hal yang perlu kita kerjasamakan,” kata Yuki.


Kadin sendiri telah memiliki program khusus untuk memberdayakan UMKM yang disebut Wiki Kewirausahaan sebagai wadah agar bagaimana mana mereka terkoneksi dengan dunia luar.

Anak-anak muda di sana sudah banyak yang bergabung.

Bahkan pihaknya juga sudah menandatangani MoU dengan salah satu negara agar mereka bisa melakukan ekspor produknya.

“Ada produk tanam, ada produk yang betul-betul UMKM. Saya melihat itu merinding karena ini masih pekerjaan rumah kita bersama,” tutur Yuki.

Yuki menambahkan persoalan tunting ini bisa diselesaikan dengan cara gotong royong.

“Ini luar biasa lah menjadi tanggung jawab kita bersama. Tanggung jawab kita sama-sama bisa mencapai target. Dan saya setuju dimulai dari diri kita sendiri,” terangnya.

Dengan pengalaman Kadin pada saat Covid-19 dan masuk dalam penanganan stunting, kolaborasi pentahelix menjadi langkah yang harus diambil.

Yuki pun mendorong pengusaha mikro seperti pedagang bakso agar dapat meningkatkan daya saingnya sehingga kesenjangan dengan usaha menengah dan usaha besar bisa terus ditekan.

“Kita juga melihat kesenjangan usaha ini gapnya masih cukup jauh. Kita ingin mendekatkan bonus demografi dan ditanggapi dengan hati-hati. Kita punya cita-cita besar salah satunya stunting ini harus kita dorong dan diselesaikan bersama,” ucapnya.

“UMKM harus kita dorong naik kelas, saya selalu menyebutnya optimistis tapi kita juga harus realistis,” papar Yuki.

Kadin Indoensia meyakini target pemerintah menurunkan angka stunting 14 persen di tahun 2024 bisa dicapai.

Momentum Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 2023 semestinya bisa membangkitkan rasa optimisme generasi muda untuk menyelesaikan persoalan stunting.

“Persoalan stunting ini kan bukan dimensi ekonomi semata, tapi ini juga sangat luas ada budaya di sana, ada politik ideologi juga. Menurut saya kita harus punya komitmen di sana. Dan UMKM menjadi kunci menyelesaikan stunting,” pungkasnya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas