Pengamat Singgung Dampak Negatif Jika Fraud Perbankan Tak Segera Ditanggulangi
Selain kerugian materil, fraud perbankan disebut juga bisa merusak reputasi perusahaan perbankan yang menjadi sasaran kejahatan.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Indonesia Financial Watch (IFW) Abraham Runga Mali mengatakan terdapat dampak negatif yang akan diterima oleh industri perbankan jika kejahatan atau fraud tidak segera ditanggulangi.
Selain kerugian materil, fraud perbankan disebut juga bisa merusak reputasi perusahaan perbankan yang menjadi sasaran kejahatan. Hal ini bisa membuat nasabah kehilangan kepercayaan.
Abraham menerangkan fraud di industri perbankan bisa memberikan efek ketidakpercayaan pada sistem keuangan. Jika kondisi seperti ini dibiarkan, dikhawatirkan dapat menggoyang tatanan perekonomian secara lebih luas.
"Orang-orang mungkin menjadi skeptis terhadap keamanan perbankan dan lebih enggan menggunakan layanan perbankan secara online," kata Abraham kepada wartawan, Selasa (24/10/2023).
Guna mengurangi risiko fraud perbankan, Abraham menegaskan pentingnya mengadopsi praktik sistem keamanan perbankan yang kuat serta secara terus-menerus meningkatkan sistem keamanan.
“Keamanan siber hingga sosialisasi keamanan sistem perbankan bagi nasabah juga merupakan langkah-langkah penting untuk mengurangi risiko fraud,” tambah dia.
Chief Enterprise Business Officer PT Link Net Tbk Agung Satya Wiguna menerangkan, penetration test atau tes penetrasi bisa jadi solusi untuk mereduksi kejahatan pada sistem perbankan, lewat tinjauan kelemahan atau celah yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku fraud.
“Ini sangat diperlukan untuk memastikan sistem dan data keuangan dilindungi dengan baik dari ancaman keamanan,” paparnya.
Agung menyebut bahwa penetration test memberikan sejumlah manfaat signifikan pada industri perbankan dengan meningkatkan keamanan sistem dan data keuangan.
“Dengan mengonfirmasi bahwa sistem perbankan telah diuji secara menyeluruh dan aman dari serangan, pelanggan akan merasa lebih nyaman dalam menggunakan layanan perbankan dan berbagi informasi keuangan mereka,” ujar Agung.
Selain itu, penetration test juga membantu dalam mengidentifikasi celah keamanan yang dapat digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk mencuri identitas nasabah.
Dengan mengamankan data identitas, bank dapat membantu mencegah pencurian identitas dan penipuan keuangan.
Menurutnya pada era di mana layanan perbankan digital semakin dominan, memiliki reputasi yang baik dalam keamanan dan privasi dapat menjadi keunggulan kompetitif bagi bank.
“Sebagai industri yang bergerak di atas kepercayaan masyarakat, penetration test pada industri perbankan menjadi sangat mendesak. Bukan hanya untuk menjaga kepercayaan publik, tapi juga kerugian lain dari aksi fraud,” pungkasnya.