BNBR Akselerasi Pengembangan Proyek Elektrifikasi Transportasi dan Sektor EBT
Anindya N Bakrie menyatakan, torehan kinerja positif ini merupakan hasil dari sejumlah proyek strategis yang dijalankan oleh unit-unit bisnis BNBR.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mencatatkan kinerja keuangan positif pada kuartal III-2023.
Perseroan berhasil mencetak pendapatan bersih sebesar Rp3,079 triliun, naik 31,77 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.
Emiten Grup Bakrie ini juga mencatatkan laba usaha sebesar Rp 228,33 miliar.
Baca juga: BSI Raup Laba Bersih Rp 2,82 Triliun di Kuartal II 2023
Nilai tersebut tumbuh sebesar Rp140,14 miliar (158,92 persen) secara tahunan atau year-on-year (YoY) dari laba usaha di periode sama di tahun sebelumnya sebesar Rp88,18 miliar.
Capaian kenaikan pendapatan bersih ini ditopang oleh catatan positif pendapatan sejumlah unit usaha Perseroan, antara lain PT Bakrie Metal Industries (BMI) Group sebesar Rp1,85 triliun, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) Group sebesar Rp890,99 miliar, dan PT Bakrie Indo Infrastructure (BIIN) Group sebesar Rp328,27 miliar.
Direktur Utama & CEO BNBR Anindya N Bakrie menyatakan, torehan kinerja positif ini merupakan hasil dari sejumlah proyek strategis yang dijalankan oleh unit-unit bisnis BNBR.
“Di kuartal III-2023 ini, kami bersyukur bahwa langkah kebijakan perusahaan dalam pengembangan usaha baru telah membuahkan kinerja positif bagi Perseroan. Kami yakin dan optimis, proyek-proyek penting yang kami kembangkan akan memberikan dampak yang kian menggembirakan,” jelas Anindya N Bakrie, di Jakarta, Jumat (27/10/2023).
Menutup kuartal III-2023 ini, Perseroan terus mengakselerasi pengembangan proyek strategis, antara lain di sektor elektrifikasi transportasi yang dikembangkan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR).
Anin menegaskan BNBR juga tengah mempercepat ekspansi proyek-proyek di sektor energi baru dan terbarukan, seperti pembangunan PLTS Atap dan proyek-proyek green energy lainnya.
“Sektor manufaktur memang masih menjadi penyumbang utama, di urutan kedua terdapat sektor otomotif di mana termasuk di dalamnya pendapatan dari penjualan bus listrik,” jelas Anindya Bakrie.
Baca juga: Pendapatan Tumbuh 133 Persen, JIEP Raup Laba Bersih Rp 39,05 Miliar di Semester I
Direktur Keuangan BNBR Roy Hendrajanto M. Sakti mengatakan, pendapatan bersih Perseroan sebesar Rp3,079 triliun ini merupakan hasil kerja keras unit usaha di sepanjang kuartal III-2023.
Di sektor otomotif, pendapatan PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR) secara konsolidasi meningkat 6,9 persen, berasal dari peningkatan revenue di PT Bakrie Autoparts (BA) Group 14,8 persen, dan penjualan bus listrik sebesar Rp99 miliar (22 unit).
Di sektor infrastruktur, pendapatan PT Bakrie Indo Infrastruktur naik 60 persen, berasal dari peningkatan pendapatan sejumlah proyek yang diperoleh oleh PT Multi Kontrol Nusantara (MKN) sebesar Rp328 miliar.
“Pendapatan terbesar berasal dari sektor manufaktur pipa baja, yaitu dari PT Bakrie Pipe Industries (BPI) sebesar Rp1,81 triliun, dan PT South East Asia Pipe Industries (SEAPI) sebesar Rp35,07 miliar dan PT Bakrie Construction (BCons) sebesar Rp8,04 miliar,” ujar Roy.
Setelah resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menggeber ekspansi fasilitas pabrik perakitan bus dan truk listrik di Magelang, Jawa Tengah, PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR) juga tengah menjajaki kerja sama strategis dengan sejumlah perusahaan otomotif besar dunia, yakni Yutong untuk EV Mining Truck dan JAC Motors untuk EV truck.
VKTR juga sedang melakukan proses kerja sama dengan PT Maju Motor Group (MMG) untuk menyediakan fasilitas penjualan (dealer) produk-produknya yang akan tersebar di sejumlah kota besar di Indonesia.
Anindya Bakrie menjelaskan, VKTR melalui perusahaan patungan bernama PT VKTR Sakti Industries (VKTS), di Magelang, Jawa Tengah, telah mulai memproduksi sejumlah unit bus listrik secara Completely Knock-Down (CKD).
Bus listrik merek BYD tipe D9 high floor yang kini tengah diproduksi ini nantinya akan digunakan sebanyak 9 unit oleh PT Riau Andalan Pulp & Paper (RAPP) sebagai moda transportasi antar-jemput karyawan.
Selain itu, lanjut Anindya, BNBR juga tengah mengakselerasi pengembangan infrastruktur energi baru terbarukan, yang dikembangkan melalui anak usaha PT Bakrie Power, yakni PT Helio Synar Energi.
Belum lama ini, Helio telah berhasil mengembangkan fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap, di pabrik milik unit usaha Perseroan, yakni PT Braja Mukti Cakra (BMC). PLTS Atap dengan kapasitas sebesar 317.7 kWp (kilowatt-peak) ini mampu memproduksi energi listrik hingga 434 MWh (megawatt-hour) per tahun.