Bisnis Tertekan Lonjakan Harga BBM, Delta Airlines Umumkan PHK Massal
Delta Arlines PHK massal karyawan sebagai langkah efisiensi menghadapi lonjakan harga bahan bakar mendekati harga 100 dolar AS per barel.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Maskapai penerbangan Delta Airlines mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) massal karyawan sebagai langkah efisiensi menghadapi lonjakan harga bahan bakar mendekati harga 100 dolar AS per barel.
Lonjakan harga bahan bakar ini merupakan dampak pengetatan ekspor minyak mentah yang dilakukan sejumlah negara OPEC+, seperti Arab Saudi yang memangkas ekspor minyak global sebesar 1 juta barel per hari (bpd) diikuti Rusia yang memangkas ekspor minyak mentahnya 500.000 barel per hari dan 300.000 barel per hari.
"Sekaranglah waktunya untuk melakukan penyesuaian terhadap program, anggaran, dan struktur organisasi di seluruh Delta untuk mencapai tujuan yang kami tetapkan,” jelas management Delta Airlines.
“Keputusan ini tidak pernah dibuat perusahaan dengan mudah, namun kami akan berusaha berhati-hati ke keluarga Delta yang terdampak” sebut management Delta Airlines.
Delta Airlines tidak merinci berapa banyak pekerjaan yang akan terdampak PHK kali ini. Namun melansir dari Reuters, PHK ini tidak akan menyasar para pekerja garis depan seperti pilot atau pramugari.
Sebelum menggelar PHK massal, Delta yang mengoperasikan 850 pesawat komersial dengan jumlah penumpang 200 juta pelanggan, pada 2022 lalu sempat memperkenalkan biaya tambahan bahan bakar pada penerbangan internasional dan menaikkan harga tiketnya di wilayah Amerika Serikat.
Baca juga: Delta Air Lines Sediakan Wi-Fi Gratis di Udara Mulai Februari 2023
Hal ini membuat tarif penerbangan domestik di AS naik 25 dollar AS per tiket sementara untuk penerbangan internasional naik 5 persen sampai 10 persen.