Arab Saudi dan Rusia Bakal Lanjutkan Pemangkasan Produksi Minyak Mentah
Rusia turut mengumumkan akan melanjutkan pengurangan pasokan sukarela tambahan sebesar 300.000 barel per hari.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, DUBAI – Eksportir minyak utama Arab Saudi dan Rusia mengonfirmasi akan melanjutkan pengurangan produksi minyak tambahan secara sukarela hingga akhir tahun, karena kekhawatiran atas permintaan dan pertumbuhan ekonomi yang terus membebani pasar minyak mentah.
Kedua negara mengatakan pemangkasan tersebut akan ditinjau kembali bulan depan untuk mempertimbangkan perluasan, pendalaman atau peningkatan.
Sebuah sumber yang mengutip Kementerian Energi Saudi mengatakan negara itu akan melanjutkan pemotongan sukarela tambahan sebesar 1 juta barel per hari (bph), yang berarti Saudi akan memproduksi sekitar 9 juta barel minyak per hari untuk Desember 2023.
Baca juga: Harga Minyak Dunia Melonjak Usai The Fed Pertahankan Suku Bunga
“Pemotongan sukarela tambahan ini dilakukan untuk memperkuat upaya pencegahan yang dilakukan negara-negara OPEC+ dengan tujuan mendukung stabilitas dan keseimbangan pasar minyak,” kata sumber tersebut seperti dikutip dalam pernyataan.
Menyusul pernyataan Saudi, Rusia pun juga turut mengumumkan akan melanjutkan pengurangan pasokan sukarela tambahan sebesar 300.000 barel per hari dari ekspor minyak mentah dan produk minyak bumi hingga akhir Desember 2023.
Pemangkasan Pasokan Minyak
OPEC+, yang terdiri dari negara-negara Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu utamanya termasuk Rusia, telah memangkas produksi sejak tahun lalu sebagai tindakan pencegahan untuk menjaga stabilitas pasar.
Arab Saudi, pemimpin de facto OPEC, pertama kali melakukan pemotongan sukarela pada Juli lalu sebagai tambahan dari kesepakatan pembatasan pasokan yang pertama kali disetujui oleh beberapa anggota OPEC+.