KA Cepat Whoosh Jadi Kebanggaan Asia Tenggara, Menhub Budi: Branding Sudah Bagus
Budi Karya Sumadi mengatakan, operasional KA Cepat Whoosh dinilai menjadi daya tarik bagi negara-negara Asia yakni Malaysia dan Singapura.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Hendra Gunawan
![KA Cepat Whoosh Jadi Kebanggaan Asia Tenggara, Menhub Budi: Branding Sudah Bagus](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/launching-penjualan-tiket-whoosh-aplikasi-mobile_20231017_204732.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, operasional KA Cepat Whoosh dinilai menjadi daya tarik bagi negara-negara Asia yakni Malaysia dan Singapura.
Menurut Menhub Budi, kedua negara itu kerap kali menanyakan KA Whoosh bukan lagi sebagai kereta cepat. Berdasarkan hal itu dia bilang kalau branding dari penamaan Whoosh ini sudah bagus.
"Whoosh bagus sekali. Kalau Whoosh itu saya senang karena kalau saya ke beberapa negara Malaysia, Singapura mereka tanyanya bukan kereta cepat, ‘bagaimana kabarnya Whoosh?’ artinya branding Whoosh ini sudah bagus," kata Menhub Budi di Kompleks Parlemen DPR RI, dikutip Rabu (22/11/2023).
Baca juga: Penumpang Kereta Cepat Whoosh Mencapai 352 Ribu Orang Sejak Awal Beroperasi hingga 14 November 2023
Menhub Budi kemudian memvalidasi terkait minat wisatawan terhadap operasional KA Cepat Whoosh. Dia menemukan bahwa tak sedikit masyarakat dari negara Malaysia justru datang ke Indonesia melalui Bandara Kertajati, Majalengka Jawa Barat.
"Saya cek dengan KCIC benar enggak, banyak sekali warga negara Malaysia datang dari Malaysia lewat Kertajati, ke Bandung menginap semalam, naik Whoosh satu hari Jakarta, balik ke Malaysia. Ini suatu kebanggan bagi masyarakat Asia Tenggara," jelasnya.
Adapun berdasarkan catatan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), pergerakan penumpang Kereta Cepat Whoosh tertinggi menembus 21 ribu penumpang dalam sehari.
Menhub Budi mengatakan, sejak dioperasikan Whoosh sudah melayani 400 ribu penumpang dengan tingkat okupansi melebihi 95 persen.
"Hari ini saya ingin jalan-jalan ke Whoosh ternyata penuh sekali. Pergerakannya sudah sebanyak 36 kali. Sebanyak 18 ke Bandung dan 18 ke Jakarta," ujar Budi saat meninjau Stasiun Kereta Cepat Halim di Jakarta, Minggu (19/11/2023), dikutip dari laman Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Dia juga mengatakan ada sebagian masyarakat yang semula menggunakan kendaraan pribadi kemudian memanfaatkan kereta cepat Whoosh tersebut.
"Yang lebih menggembirakan lagi yang tadinya naik mobil ke Bandung atau Jakarta, pindah naik Whoosh. Ini tujuan Presiden Jokowi untuk menjadikan ini kereta api massal," sambungnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.