Jumlah Penduduk Bakal Meningkat, Bapanas Antisipasi Kebutuhan Pangan di IKN
Kebutuhan pangan di Kaltim dipasok dari beberapa daerah lain seperti Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Jawa Timur.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wilayah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) khususnya di IKN saat ini disebut akan mengalami peningkatan jumlah penduduk seiring dengan berkembangnya pembangunan IKN Nusantara.
Sehingga, kata Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional (Bapanas) Sarwo Edhy, kebutuhan pangan juga harus diperhitungkan dengan baik.
Ia mengatakan, kebutuhan pangan di Kaltim dipasok dari beberapa daerah lain seperti Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Jawa Timur.
Baca juga: Kerawanan Pangan Bisa Menuntut Repon yang Mendesak
Di sisi lain, dengan berpindahnya penduduk ke IKN, kebutuhan pangan juga akan meningkat secara signifikan.
"Tentunya hal ini perlu menjadi perhatian kita bersama dan bahwa sinergi dan kolaborasi menjadi kunci," kata Sarwo dalam keterangannya, Sabtu (25/11/2023).
Ia mengatakan, saat ini RI punya 19 Unit Gudang Bulog dengan kapasitas total 60 ribu ton yang berada di sekitar IKN dan siap menunjang kebutuhan pangan daerah.
Jika memang masih belum cukup untuk memenuhi kabutuhan, Sarwo bilang Bapanas akan mengupayakan meningkatkan stok dan infrastruktur yang bisa menunjang ketahanan pangan.
Data Badan Pusat Statistik menyebutkan, total produksi beras Provinsi Kalimantan Timur pada 2023 diperkirakan sekitar 125,23 ribu ton.
Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 14 ribu ton (10,08 persen) dibandingkan produksi beras pada tahun 2022.
Sarwo berharap ke depannya, produksi bisa ditingkatkan agar ketahanan pangan, baik di daerah maupun nasional, semakin kuat.
"Di sisi lain, kami juga mohon agar alih fungsi lahan dapat ditekan sehingga lahan sawah dan lahan perkebunan tetap abadi untuk ketahanan pangan nasional. Sekali lagi ini bisa dicapai dengan kolaborasi yang kuat dari kita semua," kata Sarwo.
Pentingnya kolaborasi ini juga dinyatakan Kepala Otorita IKN Bambang Susantono. Menurut dia, untuk mempersiapkan ketahanan pangan di IKN ini tidak bisa sendiri.
"Jadi bagaimana IKN bersama daerah mitra berkolaborasi sebanyak mungkin untuk memenuhi kebutuhan pangan di IKN ini." ujar Bambang.