Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Beasiswa dan Pendanaan Riset LPDP, Langkah Nyata Pemerintah untuk Ciptakan SDM Unggul Indonesia

Membangun bangsa adalah tentang partisipasi dan tanggung jawab bersama. Pembangunan kemandirian bangsa melalui salah satunya pemberian beasiswa LPDP,

Penulis: Matheus Elmerio Manalu
Editor: Content Writer
zoom-in Beasiswa dan Pendanaan Riset LPDP, Langkah Nyata Pemerintah untuk Ciptakan SDM Unggul Indonesia
Shutterstock
Ilustrasi kelulusan (Shutterstock). Membangun bangsa adalah tentang partisipasi dan tanggung jawab bersama. Pembangunan kemandirian bangsa melalui salah satunya pemberian beasiswa LPDP, dapat diikuti oleh seluruh warga negara Indonesia tanpa terkecuali.  

TRIBUNNEWS.COM - Upaya untuk mencerdaskan bangsa sudah semestinya menjadi tanggung jawab sebuah negara. Hal tersebut turut tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945, yang menyebutkan bahwa negara mengemban amanat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. 

Sebagai wujud keberpihakan penyelenggara negara akan amanat tersebut, setiap tahunnya, pemerintah menyisihkan sebagian dana belanja dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk dialokasikan ke dalam Dana Abadi di Bidang Pendidikan. 

Untuk mengelola Dana Abadi di Bidang Pendidikan tersebut, Kementerian Keuangan membentuk serta menunjuk sebuah lembaga, yang bernama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan atau yang sekarang akrab disebut LPDP. 

Terhitung mulai dari tahun 2010 sampai saat ini, LPDP telah mengelola dan mengembangkan Dana Abadi di Bidang Pendidikan dari Rp1 triliun hingga menjadi sebesar Rp134,107 triliun per Maret 2023. Hasil pengembangan dana abadi melalui berbagai instrumen investasi yang sah inilah yang dipakai untuk mendanai beasiswa jenjang S-2 dan S-3.

Baca juga: Sri Mulyani: Sampai Saat Ini Sudah 200 Ribu Orang Lebih Terima Beasiswa LPDP

LPDP membuka dua kali pendaftaran beasiswa tiap tahunnya. Sepanjang tahun 2023 ini, terdapat total 9.956 orang yang dinyatakan lolos seleksi beasiswa LPDP. Angka ini telah naik hampir tujuh kali lipat sejak pertama kali LPDP menyelenggarakan layanan beasiswanya pada 2013 silam. Kala itu, total pendaftar di tahun pertama yang dinyatakan lolos berjumlah 1.555 orang.

Upaya membangun SDM unggul lewat beasiswa LPDP

Membangun bangsa adalah tentang partisipasi dan tanggung jawab bersama. Pembangunan kemandirian bangsa melalui salah satunya pemberian beasiswa LPDP, dapat diikuti oleh seluruh warga negara Indonesia tanpa terkecuali. 

Berita Rekomendasi

Sejak pertama kali membuka layanan beasiswa pada 2013 hingga sekarang, tercatat sebanyak 45.495 anak bangsa yang telah berhasil mendapatkan beasiswa LPDP. Mereka berasal dari berbagai latar belakang dan mereka melanjutkan studi secara tersebar di perguruan tinggi dalam dan luar negeri.

Guna menjalankan penyaluran dana yang inklusif dan berkeadilan, terdapat berbagai beasiswa LPDP yang telah disesuaikan dengan kondisi dan latar belakang masyarakat Indonesia, seperti Beasiswa Umum, Beasiswa Afirmasi, dan Beasiswa Targeted. 

Masing-masing dari ketiganya juga terbagi menjadi berbagai kategori beasiswa yang lebih spesifik, sehingga makin memudahkan calon peserta untuk menentukan pilihan terbaiknya.

Beasiswa LPDP memungkinkan generasi muda Indonesia untuk mengejar pendidikan tinggi di dalam maupun luar negeri dengan dukungan finansial penuh. Bekal pengetahuan dan keterampilan inilah yang dibawa pulang dan nantinya diaplikasikan untuk memajukan bangsa di berbagai sektor dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, LPDP juga mendanai beasiswa kolaborasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) dan Kementerian Agama (Kemenag). Terdapat total 262.840 penerima beasiswa kolaborasi dengan Kemendikbud Ristek sejak 2020 sampai Oktober 2023. Sedangkan penerima beasiswa kolaborasi dengan Kemenag sebanyak 2.183 orang dari 2022 sampai Oktober 2023.


Dukung penelitian dan pengembangan di berbagai sektor

Tidak hanya layanan beasiswa, LPDP juga memberikan pendanaan riset bernama Riset Inovasi Produksi (RISPRO) guna mendukung penelitian ilmiah untuk kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). 

Program RISPRO pertama kali dibuka pada tahun 2013 dan sampai saat ini telah ada total 2.492 proyek riset dengan status on-going sebanyak 1.568 proyek dan yang sudah selesai sebanyak 924 proyek dengan total pendanaannya mencapai Rp1.9117 triliun.

Program ini dijalankan melalui berbagai skema pendanaan riset kolaborasi serta undangan dengan menggandeng sejumlah stakeholder seperti Kemendikbudristek, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan pihak lainnya berdasarkan kesepakatan. 

Pendanaan LPDP ini telah banyak membantu jalannya penelitian dan pengembangan di berbagai sektor penting seperti pangan, energi, kesehatan, tata kelola/kebijakan, pemberian penghargaan apresiasi talenta riset dan lainnya. Para penerima sekaligus pelaku riset sendiri berasal dari akademisi perguruan tinggi maupun peneliti di instansi yang sedang bekerja sama.

Baca juga: Jokowi Ajak Penerima LPDP Pulang Meski Gaji dan Fasilitas Tak Sebagus di LN

Ada pula pemanfaatan Dana Abadi Perguruan Tinggi (DAPT) yang disalurkan kepada 16 Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH). DAPT ini dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan akademis di kampus, seperti penyelenggaraan webinar/konferensi internasional, pembentukan dan penguatan World Class University (WCU), pameran pendidikan, student exchange, dan program-program pengembangan lainnya. Total saat ini nilai kontrak untuk 16 PTNBH mencapai Rp365,8 miliar dengan proses pencairan secara multiyear yang sedang berjalan.

Keberpihakan penyelenggara negara untuk pendidikan ini kembali terlihat dalam APBN 2024, yang anggarannya telah ditetapkan oleh Pemerintah, sebesar Rp665 triliun. Anggaran tersebut akan dimanfaatkan untuk peningkatan akses dan kualitas pendidikan melalui penyaluran PIP, KIP Kuliah, BOS, BOP PAUD, sertifikasi dan beasiswa.

Dana tersebut juga akan digunakan untuk meningkatkan sarana prasarana di daerah 3T, termasuk penguatan kesesuaian pasar kerja (vokasi & sertifikasi). 

Tak hanya sampai di situ, LPDP diproyeksikan untuk mendapat penambahan dana abadi dari APBN sekitar Rp25 triliun di tahun 2024.

Dengan pengalokasian dana tersebut, APBN akan melanjutkan perannya dalam mendukung upaya membangun SDM yang unggul demi kemajuan bangsa. 

Pemberian beasiswa dan dukungan riset adalah langkah konkret untuk mencetak SDM unggul yang menjadi calon pemimpin masa depan.

Lewat riset inovatif pula, niscaya akan terbuka peluang untuk penemuan baru, solusi terbaik dan peningkatan daya saing Indonesia sebagai sebuah negara di kancah global.

Secara tidak langsung, ini merupakan investasi yang tidak hanya dirasakan individu, tetapi akan berdampak positif pada masa depan bangsa secara keseluruhan. Semua ini dilakukan untuk mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas