Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Bapanas Dorong Peningkatan Produksi Pangan Dalam Negeri untuk Kurangi Ketergantungan Impor

Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendorong peningkatan produksi pangan dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Bapanas Dorong Peningkatan Produksi Pangan Dalam Negeri untuk Kurangi Ketergantungan Impor
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Petani memanen buah stroberi yang sudah merah di salah satu kebun strawberry di Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendorong peningkatan produksi pangan dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendorong peningkatan produksi pangan dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor.

Selaras dengan semangat Undang-Undang Pangan, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, RI menginginkan ketahanan pangan berbasis kemandirian dan kedaulatan pangan.

"Karena itu, nomor satu produksi dalam negeri harus kita dorong, sehingga stok dapat kita tingkatkan dan secara perlahan kita mampu mengurangi importasi," kata Arief dalam keterangannya, Kamis (7/12/2023).

Baca juga: Harga Pangan Mahal Jelang Natal dan Tahun Baru, Pedagang Minta Pemerintah Bertindak

Sebagaimana diketahui, tren impor beberapa komoditas pangan menurut Badan Pusat Statistik mulai menunjukkan adanya penurunan volume, kecuali beras.

Volume impor kedelai pada 2020 tercatat 2,47 juta ton, sementara 2022 menurun menjadi 2,32 juta ton.

Impor bawang putih pada 2020 tercatat 594 ribu ton dan pada 2022 mulai menurun menjadi 575 ribu ton.

Arief pun mengapresiasi upaya percepatan produksi pangan yang digencarkan Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Gerakan Nasional (Gernas) Tambah Tanam Padi.

Berita Rekomendasi

Gernas Tambah Tanam Padi dilakukan di lahan 586 ribu hektar hingga akhir tahun 2023 dengan berfokus pada 10 provinsi sentra produksi padi.

"Percepatan produksi dari Kementan kita apresiasi," ujar Arief.

"Kita harapkan dengan langkah tersebut dapat memenuhi kebutuhan pangan nasional dan importasi perlahan dapat dikurangi," imbuhnya.

Baca juga: Harga Pangan Hari Ini: Beras Premium dan Medium Mulai Turun, Cabai Masih Naik

Dengan produksi yang memadai tersebut, Bapanas dapat memastikan pemenuhan stok pangan nasional berbasis produksi dalam negeri.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun telah meminta adanya penguatan stok cadangan pangan untuk beberapa komoditas pangan pokok strategis.

Di antaranya, beras, jagung, kedelai, daging sapi, dan daging ayam.

Itu sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) 125 tahun 2021 tentang Pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah

"Sesuai payung regulasi tersebut, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional menugaskan BUMN pangan untuk mengelola Cadangan Pangan Pemerintah dengan berperan sebagai offtaker hasil produksi petani," kata Arief.

Ia mengatakan, stok level dari masing-masing komoditas pangan pokok strategis tersebut harus ditingkatkan.

Hal itu agar komoditas pangan tersebut bisa digunakan sebagai intervensi stabilisasi pangan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas