Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis
Tujuan Terkait

Kementan Beberkan Tiga Faktor Bangun Produktivitas Pertanian yang Kuat

Kementan membeberkan faktor-faktor yang harus jadi perhatian jika ingin membangun produktivitas pertanian yang kuat.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Sanusi
zoom-in Kementan Beberkan Tiga Faktor Bangun Produktivitas Pertanian yang Kuat
ist
ILUSTRASI pupuk subsidi 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) membeberkan faktor-faktor yang harus jadi perhatian jika ingin membangun produktivitas pertanian yang kuat.

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan (PPHTP) Kementan Batara Siagian mengatakan, pertama adalah benih berkualitas.

Kemudian, yang kedua adalah ketersediaan air, lalu ketiga adalah pupuk.

Baca juga: Sambut Revisi Permentan 10 Tahun 2022, Himpo: Mudahkan Petani Dapat Pupuk Subsidi

Adapun hal ini disampaikan Batara dalam diskusi bertajuk "Peran Agro-input Dalam Rantai Produksi Pangan Nasional" yang diadakan Nagara Institute, Rabu (6/12/2023).

Batara kemudian menjelaskan, masalah pupuk memang menjadi faktor penting, tetapi bukan yang satu-satunya. Masih ada faktor benih serta lahan yang ada.

Terkait dengan faktor air, Batara mengatakan, kebutuhan air harus sesuai dengan lahan.

Berita Rekomendasi

Dia bilang, ada beberapa tipologi lahan yang harus dipahami, sehingga penanganannya pun pasti berbeda-beda.

"Tipologi lahan kita ada yang irigasi, rawa, tada hukan, dan ada lahan kering. Treatment-nya akan beda-beda," kata Batara.

Baca juga: Tokoh Melanesia Soroti Proyek Industri Pupuk di Fakfak yang Baru Groundbreaking Pekan Lalu

Sedangkan soal pupuk, Batara menyebut ketergantungan terhadap pupuk juga berkaitan dengan kebijakan masa lalu.

Termasuk kaitannya dengan kebutuhan impor yang membuat ketersediaan pupuk ikut terkena imbas.

"Ibaratnya kalau kita bicara masa lalu, ketika penyediaan pupuk anorganik itu masif, maka kita jadi ketergantungan," ujar Batara.

"Sehingga, ketika ada perang Rusia-Ukraina, karena bahan baku (pupuk) impor, maka jadi masalah. Kalau begini terus maka kita harus mengembangkan pupuk lokal," imbuhnya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas