Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Produksi Gula RI Kalah dari Brasil dan India, Erick Thohir: Masa Gini-gini Saja

Erick Thohir mengungkapkan, produksi gula nasional masih kalah jika dibandingkan dengan Brasil dan India.

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Sanusi
zoom-in Produksi Gula RI Kalah dari Brasil dan India, Erick Thohir: Masa Gini-gini Saja
Nitis Hawaroh
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN ) Erick Thohir usai menghadiri acara National Sugar Summit (NSS) 2023 di Jakarta Timur, Rabu (13/12/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan, produksi gula nasional masih kalah jika dibandingkan dengan Brasil dan India.

Menurut Erick, Brasil dalam satu tahun berhasil meraup sebesar 38 juta ton.

Sedangkan India berhasil memproduksi gula sebanyak 32 juta ton. Bahkan, produksi gula nasional masih kalah dari negara tetangga yaitu Thailand.

Baca juga: Bapanas: Stok Gula Aman Hingga Akhir Tahun

Hal tersebut dia sampaikan dalam acara National Sugar Summit (NSS) 2023 di Jakarta Timur, Rabu (13/12/2023).

"Kebutuhan 7 juta ton gula, produksi kita 2,24 juta ton menurun sedikit karena El Nino. Tetapi kalau kita berkaca dengan negara-negara lain, Brasil 38 juta ton, India 32 juta ton, tetangga kita Thailand 11 juta ton. Masa gini-gini saja," kata Erick.

Erick menyayangkan produksi gula nasional kian menyusut tahun per tahun, padahal kata dia Indonesia sendiri pernah menjadi produksi gula terbesar.

Berita Rekomendasi

"Kita dulu rajanya, sekarang menjadi malah pengimpor terbesar," tutur Erick.

Untuk itu, Erick meminta holding BUMN terkait agar menggenjot produksi gula nasional dengan mengacu pada kebijakan yang sudah ada dari pemerintah yaitu Peraturan Presiden (Perpres) nomor 40 tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Nabati (Biofuel).

Baca juga: Produksi Gula RI Turun Selama Satu Dekade Terakhir Hingga 1,16 Persen, Konsumsi Malah Meningkat

Di satu sisi, Erick juga memprediksi daya beli masyarakat terus tinggi seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat 5 persen per tahun sampai 2045.

"Artinya apa daya beli masyarakat akan meninggi, kompleksitas daripada industri makanan akan juga meninggi. Artinya sama, blue print kita mau kemana?" terang dia.

Baca juga: Harga Beras, Gula, Daging Ayam Kembali Naik, Berikut Update Bahan Pangan Lainnya Per 10 Desember

Di satu sisi, Erick pun meminta untuk tidak saling menyalahkan. Sebab kata dia, kolaborasi sangat penting dalam meningkatkan produksi gula untuk kebutuhan nasional.

"Jadi saya men challenge kita semua terutama kami di BUMN, kita perbaiki diri kita, kita tidak mau menyalahkan siapa-siapa dan kita ingin berkolaborasi ya tidak menjadi BUMN menara gading," ucap dia.

"Kita membangun stakeholder yang sehat, ada private sector, investor ada para sahabat petani yang membutuhkan kepastian," sambungnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas