Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Biaya Hidup di DKI Jakarta Mencapai Rp15 Juta per Bulan, Buruh Mengeluh Gaji Cuma Berkisar Rp5 Juta

Dengan adanya selisih yang cukup jauh, maka dapat diartikan bahwa kehidupan para buruh di Indonesia memprihatinkan.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Biaya Hidup di DKI Jakarta Mencapai Rp15 Juta per Bulan, Buruh Mengeluh Gaji Cuma Berkisar Rp5 Juta
tangkapan layar
Presiden KSPI, Said Iqbal. besaran upah minimum di Jakarta dikisaran Rp4,9 juta per bulan. Sedangkan, nilai biaya hidup di Ibu Kota Indonesia ini sekitar Rp15 juta per bulan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyoroti selisih angka yang sangat besar antara besaran upah minimum di DKI Jakarta dengan besaran nilai biaya hidup di Provinsi tersebut.

Presiden KSPI, Said Iqbal mengatakan, besaran upah minimum di Jakarta dikisaran Rp4,9 juta per bulan. Sedangkan, nilai biaya hidup di Ibu Kota Indonesia ini sekitar Rp15 juta per bulan.




Angka biaya hidup Jakarta ini diperoleh Iqbal berdasarkan data survei Badan Pusat Statistik (BPS).

Baca juga: BPS Catat Biaya Hidup di Jakarta dan Bekasi Termahal di Indonesia, Kota Mana Saja Masuk 10 Besar?

Hal tersebut dikatakan Iqbal dalam konferensi pers KSPI secara daring, Jumat (15/12/2023).

"Contoh di DKI Jakarta baru-baru ini lembaga BPS melansir biaya hidup di DKI Jakarta Rp15 juta per bulan. Bandingkan dengan nilai upah minimum saat BPS melakukan survei terhadap biaya hidup tersebut, yaitu 2023 ini upah minimum DKI Jakarta Rp4,9 juta," ungkap Iqbal.

Dengan adanya selisih yang cukup jauh, maka dapat diartikan bahwa kehidupan para buruh di Indonesia memprihatinkan.

BERITA TERKAIT

Karena, kata Iqbal, para buruh terpaksa menambah uang untuk memenuhi kebutuhan hidup, alias nombok. Terutama yang sudah berkeluarga, lantaran garis menghidupi pasangan hidup dan anak.

Gap pendapatan bulanan dengan biaya hidup ini juga turut dirasakan oleh para buruh di wilayah Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi atau (Bodetabek) hingga Cilegon dan Purwakarta.

Mengingat, kota-kota yang disebutkan di atas merupakan kota satelit Jakarta.

"Artinya 70 persen dari mana keuangan buruh menombok. (Gajinya) Rp4,9 juta upah minimum untuk membiayai Istri dan anak, upah minimum itu tidak lagi untuk pekerja lajang," papar Iqbal.

"Berarti kurang lebih 10 juta buruh menombok, darimana biaya Rp10 juta ini? Sedangkan buruh tidak bisa mencari pendapatan sampingan. Karena dari pagi sampai malam bekerja," pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta dan Bekasi menjadi kota dengan biaya hidup termahal di Indonesia.

Jakarta memuncaki klasemen dengan nilai konsumsi Rp 14.88 juta per bulan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas