Generasi Muda Didorong untuk Berwirausaha, Modal Ini yang Paling Utama
Dengan adanya modal kepercayaan yang besar, kata Susi, maka modal lainnya seperti materi ataupun uang tentu akan mengikuti.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Generasi muda didorong untuk menjadi pengusaha seiring jumlah wirausaha di Indonesia masih tertinggal jauh dari negara Asia lainnya.
CO Founder PT Juma Berlian Group Susi Susanti Ginting mengatakan, generasi muda harus berani merintis sebuah bisnis dari nol, di mana modal utama yang paling penting bukan uang, tapi kepercayaan.
Menurutnya, dibutuhkan tekat yang kuat untuk memulai usaha dari nol hingga menuai hasil.
Baca juga: Garda Transfumi Mendorong Terciptanya Lapangan Kerja dan Lahirkan Wirausaha Baru
“Modal yang paling utama dalam memulai usaha itu bukan uang. Tetapi kepercayaan dari orang lain,” ujar Susi saat seminar Youth Entrepreneur di Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, ditulis Minggu (17/12/2023).
Dengan adanya modal kepercayaan yang besar, kata Susi, maka modal lainnya seperti materi ataupun uang tentu akan mengikuti.
Ia menegaskan, generasi muda harus memberi kepercayaan kepada jaringan yang mereka miliki.
“Untuk mendapatkan kepercayaan dalam memulai usaha harus ada good attitude yang tertanam dari masing masing pemuda,” jelasnya.
Ia menyebut, langkah tersebut memang tidak bisa secara instan langsung berhasil, tetapi semuanya butuh proses.
Ada tahapan yang ia sampaikan, hingga pemuda bisa benar-benar mendapatkan wawasan praktis untuk merintis usaha.
Baca juga: Dorong Masyarakat Tumbuhkan Jiwa Wirausaha, BRI Gelar Presisi Preneur Expo
“Saya siap untuk menjadi fasilitator untuk melakukan kegiatan yang berkelanjutan dari seminar ini,” ucapnya.
Wakil Bupati Karo, Theopilus Ginting mengapresiasi penyelenggaraan Seminar Youth Entrepreneur.
Acara tersebut jika digelar berkelanjutan bisa menambah jumlah pengusaha muda di Indonesia, khususnya di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara.
“Dari acara ini anak muda bisa mengetahui peluang untuk berwirausaha. Membantu mereka memahami apa yang harus dilakukan untuk memulai bisnis,” katanya.
Theopilus Ginting optimistis, acara seperti ini mampu mendorong kualitas sumber daya manusia (SDM) pemuda di kabupaten Karo.
Ia menyebut, dengan semakin banyaknya anak muda yang berwirausaha maka angka pengangguran akan terus berkurang.
Adapun Entrepreuner bertajuk “Yang Muda, Yang Berkarya” dilaksanakan oleh Komunitas ARON KARO bekerja sama dengan PT Juma Berlian Group.
Ketua Penyelenggara Susiko Loipebina Ginting mengungkapkan, kegiatan tersebut, terdiri dari ratusan peserta dari berbagai elemen.
Antara lain Karang Taruna, GP Ansor, PEMUDA Gereja, OMK Katolik, Persatuan Disabilitas, pelaku usaha Pemula, dan perwakilan pemuda di Kabupaten Karo.
“Kami ingin mendorong generasi muda agar semakin optimis dalam memulai dan mengembangkan usaha,” katanya.
Diketahui, jumlah wirausaha Indonesia masih sangat terbatas atau sekira 3,18 persen. Angka itu jauh tertinggal dari negara Asean yaitu Singapura 8,76 persen, Thailand 4,26 persen dan Malaysia 4,74 persen.